-->

LAKI: Hati-hati, Rekanan Pembangunan Jalan Paya Awe - Paya Kulbi Terkesan Beralibi Secara Tidak Jujur

08 Mei, 2020, 23.53 WIB Last Updated 2020-05-08T22:07:22Z
Ilustrasi
LINTAS ATJEH | ACEH TAMIANG - Ketua DPC Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Kabupaten Aceh Tamiang, Syahri El Nasir, S.Kom, memberikan apresiasi kepada rekanan proyek pembangunan jalan penghubung antara Desa Paya Awe dengan Desa Paya Kulbi, Kecamatan Karang Baru, berinisial MK yang telah memposting penjelasan terkait kerjaan dirinya bersumber dari DOKA TA 2020, sejumlah Rp 6.912.196.830, di media sosial facebook.

Namun anehnya, penjelasan rekanan, MK yang diposting melalui akun facebook Group Berita Aceh Tamiang (BAT) terkesan tidak jujur alias hoax. Bahkan diduga kuat bahwa MK sedang berupaya menutupi kejadian yang telah dia lakukan beberapa waktu lalu kepada pihak publik.

Demikian disampaikan Ketua DPC LAKI Kabupaten Aceh Tamiang, Syahri El Nasir, S.Kom, melalui pesan whatsapp kepada LintasAtjeh.com, Jum'at (08/05/2020) sore.

Menurut Nasir, berdasarkan penelusuran dirinya pada akun FB Grup BAT tadi sore, rekanan MK memposting surat Surat Gubernur Nomor: 602.1/6938, Tanggal 05 Mei 2020, tentang Perubahan Alokasi Anggaran TDBH Migas dan DOKA 2020 yang ditujukan kepada para Bupati/Walikota se-Aceh, kemudian MK menyampaikan, 'tidak ada aturan yang dilanggar'.
Lanjut Nasir lagi, adapun bunyi item pertama pada surat Surat Gubernur Nomor: 602.1/6938, Tanggal 05 Mei 2020, yang di-posting MK tersebut adalah, "Sehubungan telah ditetapkan Keputusan Gubernur Aceh Nomor 05/1115/2020, tanggal 04 Mei 2020 tentang Perubahan Atas Keputusan Gubernur Aceh Nomor 050/336/2019 tentang Penetapan Pagu Indikatif Program dan Kegiatan yang Bersumber dari Tambahan Dana Bagi Hasil Minyak dan Gas Bumi serta Dana Otonomi Khusus Aceh tahun 2020, kami sampaikan bahwa surat Gubernur Aceh Nomor 602.6075 tanggal 14 April 2020 Perihal Penundaan Pelaksanaan Proses Tender DOKA, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku."

"Perlu kami jelaskan bahwa pekerjaan striping pada pembangunan jalan Paya Awe - Paya Kulbi, telah dilakukan oleh rekanan sebelum tanggal 05 Mei 2020 kemarin, yakni sebelum terbitnya Surat Gubernur Aceh Nomor : 602.1/6938, Tanggal 05 Mei 2020. Jadi, sangatlah tidak ada alasan bagi rekanan, MK untuk berlindung pada surat tersebut," ungkap Nasir secara blak-blakkan.

Lucunya lagi, tambah Nasir, pada salah seorang wartawan, MK memberikan alasan lain lagi yang maknanya berbeda dengan alasan yang dia posting pada akun FB Group BAT. Adapun bunyi penjelasan yang disampaikan MK kepada salah seorang wartawan tersebut adalah, dirinya belum bekerja cuma ada alat berat grader murah yang nganggur, lalu dimanfaatkan grader tersebut.

"Kita belum bekerja cuma ada geleder murah yang nganggur kenapa tidak kita mamfaatkan," demikian penjelasan dari MK kepada salah seorang wartawan.

Nasir menambahkan, ada dugaan bahwa penjelasan rekanan, MK kepada salah satu wartawan, berbeda dengan penjelasan yang diposting pada akun FB Group BAT karena setelah munculnya berita yang mempublikasikan keterangan dari Kabid Bina Marga Dinas PUPR Aceh Tamiang, Ilham Ageng Pranata, ST, bahwa pekerjaan striping pada pembangunan jalan Paya Awe - Paya Kulbi adalah inisiatif rekanan sendiri. Karena kebetulan ada motor greader lagi nganggur di sekitar lokasi. 
Kemudian jelas Nasir, Kabid Bina Marga, Ageng juga menjelaskan bahwa pihak dinas tidak ada dikabari jika akan ada pekerjaan tersebut. Dan pihak dinas tidak ada perintah untuk harus  segera bekerja. Paket-paket pekerjaan yang lain juga belum ada yang bekerja.

"Atas penjelasan MK bahwa mereka belum bekerja cuma memanfaatkan grader murah yang nganggur, patut dipertanyakan, apakah hal tersebut dibenarkan secara aturan dan kenapa saat melaksanakan pekerjaan striping, pihak Bina Marga Dinas PUPR Aceh Tamiang mengaku tidak diberitahukan oleh pihak rekanan?" tanya Nasir.

"Pada kesempatan ini, bila diperkenankan kami menyampaikan himbauan kepada rekanan, MK, semoga di saat negeri kita sedang dilanda wabah virus corona (covid-19) yang telah menyebabkan kita semua mengalami keadaan yang memprihatinkan, dan juga disaat kita sedang menjalankan ibadah pada bulan suci Ramadhan, mari kita semua bersihkan hati sehingga  kita bisa berbicara secara jujur dan apa adanya, tanpa harus merangkai alibi yang mengarah ke unsur pembohongan atau hoax," tutup Nasir

Saat berita ini ditayangkan LintasAtjeh.com, belum dapat mengkonfirmasi rekanan, MK. [ZF]
Komentar

Tampilkan

Terkini