-->

Kisruh Bantuan Covid-19, Warga Silolo Rusak Kantor Keuchik

15 Mei, 2020, 22.54 WIB Last Updated 2020-05-15T15:54:01Z
LINTAS ATJEH | ACEH SELATAN - Puluhan masyarakat Gampong Silolo, Kecamatan Pasie Raja, Kabupaten Aceh Selatan, merusak kantor keuchik serta kisruh berujung pemukulan oleh warga setempat, Jum'at (15/05/2020) sore.

Perusakan kantor beserta fasilitas pemerintahan Gampong Silolo tersebut dipicu akibat tidak diterimanya bantuan pemerintah untuk masyarakat terdampak Covid-19 di gampong setempat.

Sekdes Gampong Silolo, Yulizar, saat dikonfirmasi menjelaskan, peristiwa tersebut berawal bantuan BST sebanyak Rp.600 ribu untuk warga. Berdasarkan data yang dikeluarkan TKSK yaitu sebanyak 101 KK yang menerima di gampong setempat.

"Namun data yang keluarkan oleh Pemkab untuk bantuan Covid-19 banyak yang doubel dengan BST. Jadi ada masyarakat yang mendapat dua sembako," ujarnya.

Kemudian, kata Yuli, timbul pertanyaan dari masyarakat mengapa terjadi demikian. Oleh pihaknya menjawab bahwa data tersebut merupakan hasil yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Tak hanya itu, yang menjadi kecurigaan timbul di masyarakat, di saat bantuan tersebut sampai sebanyak 127 paket. Padahal yang mereka ketahui sebagaimana data awal hanya sebanyak 101.

"Di sini kan terjadi penambahan sebanyak 26 paket. Maka ini yang menjadi kecurigaan masyarakat, apakah ada permainan atau digelapkan oleh keuchik dengan perangkat desa atau ada kongkalikong keuchik dengan TKSK," jelasnya.

Terkait hal tersebut, dia mengakui tak mengetahui itu terjadi. Sebab, kata Yuli, dalam pendataan memiliki tim dan operator yang mendata di lapangan.

Maka masyarakat membuat rapat kecil terkait bantuan itu. Kemudian pada Jum'at (15/05/2020) pagi, tuha peut mengumumkan bahwasanya bagi yang tidak menerima bantuan Covid-19 agar mendatangi kantor camat dengan membawa data lengkap.

"Itu diumumkan oleh tuha peut bagi yang tidak dapat bantuan, baik bantuan Covid-19, PKH dan lain sebagainya agar membawa KTP beserta KK ke kantor camat," terangnya.

Kemudian masyarakat mendatangi kantor camat setempat sesuai arahan tuha peut. Di saat yang sama, di kantor camat tersebut sempat terjadi pemukulan oleh masyarakat.

"Yang dipukul itu Wakil Tuha Peut," beber Yuli.

Masalah tersebut berlanjut pada perusakan kantor keuchik beserta fasilitas desa lainnya dalam kantor. Hampir seluruh isi kantor dihancurkan oleh warga.

"Semuanya dihancurkan, hanya dokumen yang tidak diganggu oleh masyarakat, dan itu dapat diamankan," bebernya.

Di saat yang bersamaan, keuchik, camat serta petugas dari Kepolisian Polres Aceh Selatan tiba di kantor tersebut.

"Anggota Polres tiba ke situ karena mengantarkan keuchik, karena kondisi masyarakat yang tidak aman. Keuchik tidak dapat keluar dari mobil. Kemudian yang keluar anggota Polres untuk menenangkan masyarakat," jelas Yuli.

Sementara itu, Kapolsek Pasie Raja Iptu Adrianus, saat dikonfirmasi, membenarkan peristiwa tersebut. Dia menyebutkan kejadian itu dipicu karena sebagian masyarakat tidak menerima data penerima bantuan Covid-19, sehingga masyarakat merusak kantor Keuchik setempat.

"Ini karena warga tidak menerima data penerima bantuan. Maka warga merusak fasilitas kantor," pungkasnya.[Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini