LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - Kadin Aceh bergerak lebih cepat dibanding Pemerintah Aceh dibawah kepemimpinan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Nova Iriansyah. Kadin telah menyalurkan bantuan sembako, sementara Pemerintah Aceh belum terdengar memberikan bantuan kepada masyarakat.
Menurut Mantan Aktivis Referendum Aceh 1999, Darnisaf Husnur mengatakan tindakan Kadin menyalurkan bantuan sembako kepada masyarakat merupakan pukulan telak bagi Nova Iriansyah.
"Seharusnya Pemerintah Aceh terdepan menyalurkan bantuan sembako, karena masyarakat langsung mengalami dampak sosial dan ekonomi dengan kebijakan melarang warga beraktivitas seperti biasanya," kata Darnisaf kepada media, Kamis (02/04/2020).
Pria yang kerap disapa Bang Saf itu mengungkapkan, Aceh memiliki anggaran perjalanan dinas mencapai ratusan miliar. Jika dana sebesar itu dialihkan untuk menanggung beban masyarakat selama masa wabah Covid-19 atau virus corona, diyakini bakal meringankan penderitaan rakyat.
"Karena selama ini, kita hanya disuruh duduk di rumah, beraktivitas mencari makan sehari-hari sudah tidak seperti biasa. Harusnya itu dipikirkan oleh Plt Gubernur. Tapi malah kalah cepat dengan Kadin, ini sungguh memalukan," ujarnya.
"Kalau kita melihat pergerakan Kadin, menyalurkan bantuan sembako dan dipublikasi di berbagai media massa, ini seharusnya 'menampar' wajah Pak Nova di depan publik. Karena Plt (Nova) yang diharapkan, justru Kadin yang tampil," sambungnya.
Kepada Pemerintah Aceh, Bang Saf berharap, anggaran Aceh Rp 17 triliun harus bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat Aceh. Tidak hanya untuk belanja pegawai atau perjalanan dinas, yang dinilai kurang menguntungkan bagi masyarakat Aceh. Lebih lagi, di tengah berlakunya jam malam bagi warga.
"Plt Gubernur harus lebih peka terhadap kondisi rakyat Aceh. Jangan kalah sama pengusaha yang terus bergerak membantu. Jangan takut uang habis untuk rakyat, karena uang APBA memang diperuntukkan untuk rakyat, bukan untuk keluarga pejabat saja," ucapnya.
Bukan itu saja, Aktivis 99 ini memberikan pilihan kepada Nova Iriansyah. "Pilih saja, mau jadi pemimpin Aceh, perhatikan rakyatmu. Kalau sudah tak mampu, lebih bijak mundur saja, itu lebih terhormat," demikian tutup Bang Saf.[*/Red]