LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - Ketua Forum Mahasiswa Pemuda Aceh (FMPA) Fahmi Nuzula menyayangkan kebijakan jam malam yang diberlakukan Plt Gubernur Nova Iriansyah yang tidak dikaji imbas ambruknya ekonomi masyarakat Aceh.
Fahmi Nuzula menyorot 'Aksi Jam Malam' sedangkan tender proyek tetap jalan terus. Seharusnya jika memang program pemutusan rantai Covid-19 jelas cara penanganannya kenapa anggaran Aceh yang melimpah tidak dimanfaatkan untuk keadaan insidental seperti sekarang.
"Kenapa malah jam malam diberlakukan yang dapat menutup kses ekonomi rakyat. Sedangkan proyek tetap jalan untuk ekonomi bos-bos besar tetap dipertahankan?" tukasnya.
Fahmi Nuzula sudah membuktikan sendiri keadaan jam malam saat melakukan perjalanan Calang-Sigli. Keadaan itu sungguh mencekam, sepanjang jalan nampak wajah-wajah rakyat jelata yang linglung memikirkan nasib ekonomi di tengah kebijakan penguasa yang kurang peka terhadap nasip masyarakat kalangan bawah.
"Line-line pembatas jalan dijaga oleh aparat berpakaian loreng. Sungguh ini memukul semangat hak asasi manusia yang luar biasa," ujar dia.
Fahmi Nuzula berharap Aceh ini bisa menjadi contoh yang baik bagi provinsi lain di Indonesia, yang menjadi garda inovatif kebijakan yang pro rakyat.
Ketua Forum Mahasiswa Aceh mengajak semua lapisan masyarakat Aceh, pemuda dan mahasiswa terutama sekali untuk bisa menjadi leader dan jangan sungkan memberi masukan yang baik terhadap pemerintahan.
"Kita telah berada di jaman yang serba simpang siur dalam kebijakan, seakan kita merasa bahwa kita yang paling benar," sebutnya.
Fahmi berharap Plt Gubernur Nova untuk lebih manusiawi dalam mengambil kebijakan, agar dapat bersinergi dengan rakyat dan melakukan langkah konkrit bersama-sama dengan legislatif.
"Tidak etis ketika media massa memberitakan maklumat yang berbeda diantara Presiden , Pemerintahan Daerah dan pihak Legislatif. Sehingga kami rakyat terpaksa menjadi raja bagi kami sendiri," sebutnya.
Fahmi Nuzula yang juga Mantan Ketua Imabkin Aceh melihat dampak sosial luar biasa ke arah carut marutnya tatanan kesatuan dan kepercayaan rakyat terhadap pemangku kekuasaan.
"Tolong hentikan jam malam, sekarang yang perlu di tutup adalah keramaian, tutup jalur masuk udara dan perbatasan darat jika diperlukan," sebutnya lagi.
Ia juga menyoroti Juru Bicara Covid-19 Aceh untuk tidak tergopoh-gopoh dalam mengeluarkan maklumat dan pemberitaan tentang perkembangan Covid-19.
"Sungguh kami bingung dengan pemerintahan sekarang. Semoga Aceh menjadi contoh bagi provinsi lain dan mengambil hikmah dari cobaan Covid-19 ini. Harapan masyarakat tetap tenang, jaga ibadah, tidak perlu takut berlebihan tapi tetap menjauhi kemungkinan terjangkit virus mematikan ini," harap Fahmi.[Red]