-->

DPRA Desak Pemerintah Aceh Segera Salurkan Jadup Untuk Masyarakat

01 April, 2020, 15.25 WIB Last Updated 2020-04-01T08:25:50Z
LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - DPR Aceh mendesak pemerintah segera menyalurkan jatah hidup (Jadub) kepada masyarakat Aceh, terutama kepada masyarakat ekonomi menengah ke bawah yang selama ini terganggu mata pencahariannya akibat pandemi Corona Virus.

"Desakan itu diperkuat dengan adanya himbauan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Aceh kepada masyarakat agar meminimalisir aktifitas di luar rumah untuk sementara waktu serta adanya penerapan jam malam. Sehingga banyak masyarakat tidak bisa melakukan aktifitas yang berdampak kepada menurunnya pendapatan," demikian disampaikan oleh Sulaiman, SE, anggota DPR Aceh dari Fraksi Partai Aceh seiring banyaknya keluhan yang disampaikan kepadanya.

"Memang di satu sisi, untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 ini harus berdiam diri di rumah masing-masing sesuai dengan anjuran pemerintah," ujar Anggota DPR Aceh Sulaiman, SE kepada wartawan, Selasa (31/03/2020) di Banda Aceh.

Sulaiman kepada awak media menegaskan, bahwa dirinya secara pribadi sangat setuju dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah berupa imbauan dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 dengan bekerja dirumah dan menutup segala aktifitas keramaian.

Hal itu, sambung mantan Ketua DPRK Aceh Besar ini, kesehatan dan keselamatan merupakan yang paling diutamakan. Namun dampak dari pembatasan itu dinilai sangat luar biasa bagi mareka pekerja serabutan.

Itu sebabnya, Anggota Komisi II DPR Aceh secara tegas meminta kepada pemerintah untuk segera mencari langkah-langkah konkrit dalam membantu masyarakat ekonomi menengah ke bawah.

"Mesti segera disalurkan bantuan berupa jatah hidup kepada warga Aceh. Saya pikir itu langkah positif, apakah dalam bentuk barang maupun uang tunai di transfer," cetus politisi Partai Aceh ini.

Kepada semua pihak yang terlibat dalam penanganan kasus penyebaran virus corona ini agar tidak berlama-lama. Karena masyarakat membutuhkan kehadiran pemerintah di tengah mereka.

"Satu sisi memang semua aturan harus diikuti, agar tidak ada masalah di kemudian hari. Namun, perlu adanya kerja ektra, terutama BPBA agar tidak terlalu santai, agak sedikit berlari kencang," harapnya.

Politisi Partai Aceh ini juga meminta kepada BPBA selaku komender dalam penanganan kasus ini belajar banyak atas kesuksesan Dinas Sosial Aceh yang telah berhasil menyelesaikan tugasnya saat penanganan pemulangan mahasiswa Aceh di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok.

"Sebenarnya, pemerintah tidak mesti terjadi keterlambatan seperti ini, mengingat isu corona virus jilid pertama (evakuasi Mahasiswa Aceh di Wuhan_red) sukses dilakukan Dinsos Aceh. Nah kali ini Plt Gubernur Aceh mempercayakan BPBA untuk menjadi komender, malah seperti jalan di tempat," katanya.

Kemudian, Sulaiman meminta kepada seluruh jajaran BPBA, terutama kepala pelaksana, andai tidak mampu memimpin penanganan ini, silahkan angkat tangan ke camera, serahkan kepada yang ahlinya. 

"Masyarakat sudah menjerit," tutupnya.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini