IST |
SEDARI malam otak penuh referensi
Sederet daftar nama lowongan kerja kutulis di secarik kertas
Surat lamaran pun kugoreskan dari pena tanpa penutup
Memang tidak rapi tulisan latinku
Tapi mudah terbaca karena tak ada coretan salah tulisan
Ini sebenarnya sudah puluhan surat lamaran kerja yang kubuat
Namun hingga kini tak satupun aku menerima panggilan
Harapanku tergantung dalam penuh harap
Tapi apa daya tak ada orang dalam atau relasi
Itu yang harus aku terima apa adanya
Masih ada beberapa amplop coklat kusimpan
Buat cadangan mengirimkan surat lamaran
Lamaran untuk diterima kerja yang terus kunantikan
Ternyata begini sulitnya jadi pejuang amplop coklat
Itupun tak tahu apa amplopnya
Sudahkah jadi tumpukan kertas tak berguna
Diantara para pedagang pasar sembako jadi kertas pembungkus kiloan
Tetaplah tegar kawan seperjuangan
Jangan putus asa karena masih ada asa
Asa kita diantara doa-doa sang ibu dan bapak
Demi kita yang sukses meringankan beban hidup mereka
Tetap ikhtiar dan usaha para pejuang amplop coklat
Pasti ada keajaiban rencana Tuhan
Armuz
Depok, 05 Maret 2020