-->

Syahrul Manik: Pemerintah Aceh Jangan Bikin Panik Rakyat

29 Maret, 2020, 15.00 WIB Last Updated 2020-03-29T08:00:14Z
LINTAS ATJEH | ACEH SINGKIL - Jubir Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani atau SAG, Minggu (29/03/2020) pagi ini, meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Aceh maupun publik nasional.

Permintaan maaf ini atas penggunaan suku kata 'kuburan massal' dalam konferensi pers melalui fans page Biro Humas Pemerintah Aceh, Sabtu (28/03/2020) sore.

Aktivis Sosial asal Aceh Singkil, Syahrul Manik mengatakan pernyataan dari Jubir Covid-19 Pemerintah Aceh adalah salah satu bentuk pesimistis Pemerintah Aceh dan memperkeruh suasana yang sedang dialami oleh Aceh.

Pasalnya seperti yang kita lihat, Aceh sedang melawan wabah virus Covid-19 dimana sudah mewabah ke Aceh. Ini membuat rakyat Aceh menjadi waspada dan dihantui ketakutan diakibatkan penularan yang begitu cepat.

Sebagai Jubir Pemerintah Aceh seharusnya Abdulgani tidak boleh membuat masyarakat menjadi panik dan ketakutan yang begitu mencekam dengan mengeluarkan statement tentang kuburan massal.

"Hal tersebut justru memperkeruh dan membuat rakyat Aceh pasrah dengan keadaan. Dalam situasi dan keadaan ini, Pemerintah Aceh harus hadir dan mengambil peranan penuh tentang positif pencegahan penularan terhadap virus corona, bukan pesimis terkesan pasrah dengan keadaan," ujarnya.

Salah satu yang harus dilakukan untuk terhindar dari penularan Covid-19 dengan menjaga daya tahan tubuh. Dokter menyarankan supaya daya tahan tubuh kuat salah satu caranya adalah dengan berpikir positif.

Tetapi kali ini, kata dia,  Pemerintah Aceh malah membuat statement yang membuat rakyat Aceh menjadi pesimis dan down dengan keadaan yang justru berimbas kepada semangat dan daya tahan tubuh melemah. 

"Kami merasa kecewa dengan pernyataan Jubir Covid-19 Pemerintah Aceh tersebut dengan membuat suasana menjadi mencekam," ungkap Ketua SPMA Singkil.

"Kami neminta Pemerintah Aceh agar optimis dalam penanganan penularan terhadap virus corona, bukan membangun opini publik yang justru membuat rakyat Aceh menjadi panik dan pasrah," tegasnya.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini