-->

Pengusaha Ancam Wartawan Pasca Ledakan Granat di Rumah Kepala ULP Aceh

21 Maret, 2020, 20.24 WIB Last Updated 2020-03-21T13:24:55Z
LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - Pengusaha Aceh Makmur Budiman diduga mengancam wartawan salah satu media online di Aceh. Hidayat, menjadi korban pengancaman oleh pengusaha yang kerap disapa Toke M tersebut, Sabtu (21/03/2020).

Kepada media, Hidayat mengatakan, dirinya didesak bertemu dengan Makmur sejak pukul 11.30 WIB siang tadi, melalui aplikasi WhatsApp. Merasa aneh, Wartawan Indojayanews.com itu menghubungi langsung Toke M, dan mengajak bertemu di kawasan Lamdingin, Banda Aceh.

"Awalnya saya merasa aneh saja, saya sempat menyampaikan hal itu ke beberapa kawan agar jika sesuatu terjadi, setidaknya pelakunya sudah ketahuan siapa," kata Hidayat.

Saat bertemu di depan Cafe Donya Drop Daruet, Jalan Syiah Kuala, Lamdingin, Makmur dan Hidayat hanya bertemu kurang dari 1 menit.

"Pak Makmur hanya tanya, siapa suruh tulis berita tentang beliau, kemudian ditanya siapa yang suruh tulis. Saya jawab saya dapat informasi dari berbagai media yang beredar. Dan saya menulis berita itu hanya karena saya wartawan, bukan disuruh orang," ungkap Hidayat.

Menurut pengakuan Hidayat, Makmur Budiman datang menggunakan mobil Alphard warna hitam plat B 2845 SIW bersama beberapa orang. "Satu orang keluar diminta mengambil foto, yang lainnya menunggu di dalam mobil. Sebelum beranjak, Makmur mengancam mengirim paket ke rumah saya malam ini," bebernya.

Pengancaman itu diduga untuk menjatuhkan mental wartawan Indojaya, karena tidak terima diberitakan. Mungkin berita terkait ledakan granat di rumah Kepala ULP Aceh, Sayid Azhari. Disitu saya menulis judul berita 'Rumah Kepala ULP Aceh Digranat OTK, Terkait Monopoli Tender Proyek?'.

Hidayat mengaku, ia sama sekali tak peduli dengan ancaman Makmur Budiman, namun ia hanya khawatir soal penegakan hukum. Kata Hidayat, selama ini ia hanya menjalankan tugas jurnalistik, mengungkap berbagai persoalan demi kepentingan rakyat.

"Wartawan diberi amanah oleh rakyat menyampaikan informasi demi kepentingan publik. Kalau ada persoalan harus dibongkar, rakyat butuh informasi yang benar, jangan sekedar memberitakan pencitraan pejabat," katanya.

Kata Hidayat, pengancaman bisa saja terjadi kepada wartawan lainnya. "Jika ini terus berlanjut, maka selesai sudah demokrasi di Indonesia. Nanti mungkin ada upaya menjatuhkan saya dengan cara lain. Kita lihat saja paket apa yang mau dikirim ke rumah saya," ujarnya.

Saat pengancaman, disaksikan Sekretaris YARA Fakhrurrazi SH, Ketua YARA perwakilan Aceh Utara Iskandar, dan salah satu warga yang kebetulan sedang berada di lokasi kejadian.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini