-->

Komisi V DPRA: Persiapan Penanganan Virus Corona di RSUCM Belum Layak

11 Maret, 2020, 07.54 WIB Last Updated 2020-03-11T00:54:23Z
LINTAS ATJEH | LHOKSEUMAWE - Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) memberikan beberapa catatan saat meninjau kesiapan Rumah Sakit Cut Meutia, di kawasan Buket Rata Kota Lhokseumawe, sebagai rumah sakit rujukan penangan pasien suspect virus corona, Selasa sore (10/03/2020). 

Kunjungan Komisi V DPRA tersebut, dipimpin langsung oleh Ketua Komisi, M. Rizal Fahlevi Kirani dan sejumlah anggota, serta didampingi oleh Anggota DPRK Aceh Utara.

Usai melakukan kunjungan, Komisi V DPRA menyebutkan, Rumah Sakit Cut Meutia belum layak menangani pasien suspect corona virus. Selain minim fasilitas pendukung sebagai tempat isolasi, rumah sakit pemerintah tersebut juga berada di kawasan pemukiman padat penduduk. Kondisi ini dinilai tidak efektif sebagai lokasi karantina bagi pasien suspect virus corona.
"Pertama sekali kami melihat bahwa RSU Cut Meutia ini belum siap untuk menangani pasien virus corona. Selain ruangan isolasi dan peralatan yang dibutuhkan belum memadai, letak rumah sakit juga sangat berbahaya bagi masyarakat," kata Fahlevi kepada wartawan.

Sementara itu, Anggota DPRA Dapil 5 (Aceh Utara - Lhokseumawe), Muslim Syamsuddin, ST, MAP, yang hadir dalam rombongan tersebut, berharap pemerintah setempat agar meningkatkan fasilitas penunjang untuk penanggulangan wabah corona, jika ditemukan di wilayah ini. 

Muslim menuntut Pemerintah Kabupaten Aceh Utara lebih proaktif dalam upaya pemenuhan standar alat kesehatan dan sarana prasarana di RS Cut Meutia.

"Kepada Pemerintah agar memperhatikan kebutuhan alkes dan kebutuhan itu ranah APBN atau APBA. Mari secara bersama berjuang untuk kelengkapan fasilitas rumah sakit yang kita banggakan ini, sehingga dapat melayani masyarakat secara sempurna termasuk persiapan penanganan suspect corona," kata Muslim kepada awak media.

Muslim juga mengimbau masyarakat Aceh Utara dan Lhokseumawe atau konstituen dirinya di daerah pemilihan 5, agar tidak panik menanggapi sejumlah pemberitaan terkait virus corona. Kepanikan menanggapi informasi seputar penyebaran virus corona justru hanya akan mengganggu kondisi psikologis. Gangguan psikis bisa saja berdampak pada kondisi fisik dan berujung pada penurunan imunitas.

Seterusnya, Muslim mengajak masyarakat Aceh yang dikenal religius agar senantiasa mendekatkan diri dan tawakkal pada jalan yang telah digariskan oleh Yang Maha Kuasa. 
"Kepada masyarakat, jangan panik dengan isu-isu virus corona, karena dengan kepanikan akan membawa tubuh menjadi terganggu dan akan sangat mudah terjangkit berbagai penyakit lainnya. Mari kita berusaha mencegah, karena mencegah lebih baik dari mengobati. Dan yang sangat penting serahkan semuanya kepada yang maha kuasa, karena wabah itu merupakan kuasa Allah. Bila Allah tidak berkehendak pasti tidak terjadi," demikian Muslim.[Zam]
Komentar

Tampilkan

Terkini