LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - Kontrak bersama kegiatan strategis APBA tahun 2020 senilai
Rp.682,8 miliar dengan total 464 paket ditandatangani, Jum'at (28/02/2020). Pelaksana
Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menegaskan kontrak bersama itu sebagai
bentuk transparansi dan akuntabilitas publik dalam sistem pengadaan barang dan
jasa di Aceh.
"Dengan itu cita-cita mewujudkan pemerintahan yang baik
dalam pelayanan dan pemerintahan bersih dapat tercapai," kata Nova
Iriansyah usai penandatanganan di Anjong Mon Mata Pendopo Gubernur Aceh.
Para rekanan selaku pelaksana kegiatan, kata Nova harus
melakukan pekerjaan dengan penuh amanah dan jujur yang mencerminkan nilai-nilai syariat Islam dalam keseluruhan proses pelaksanaan proyek pembangunan Aceh.
Amanah itu, lanjut Nova, harus dipertangungjawabkan, bukan saja kepada rakyat,
bangsa dan negara, melainkan juga dihadapan Allah.
"Kami ingin tegaskan bahwa paket-paket kegiatan yang telah
dimenangkan dan ditandatangani merupakan paket amanah dari 5,2 juta masyarakat
Aceh, termasuk anak yatim dan masyarakat miskin. Karena itu harus segera
dilaksanakan dengan penuh tangung jawab, diselesaikan tepat waktu, dan hasilnya
pun harus berkualitas," kata Nova.
Nova mengatakan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh adalah
instrumen penting untuk menurunkan angka kemiskinan, menekan inflasi dan
menyediakan lapangan kerja. Karena itu ia mengajak semua pihak bekerja
bersama-sama demi kesejahteraan masyarakat.
"Anda (para rekanan) adalah bagian dari pihak yang punya
peran menurunkan angka kemiskinan di Aceh. Karena itu kolaborasi pada semua
stakeholder sangat penting," kata Nova.
Nova juga mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama
mengawal semua operasional di lapangan. Dengan demikian kualitas kegiatan
pembangunan dapat memenuhi standar mutu dan administrasinya cukup waktu
sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Plt.Gubernur juga mengingatkan agar para Kepala SKPA, KPA dan
PPTK untuk segera melakukan penyelesaian semua administrasi yang dibutuhkan dan
melakukan pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan proyek tersebut sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan. Para Kepala SKPA diminta segera
menyelesaikan sisa paket yang belum ditender.
“Saya berharap akhir Maret ini semua paket lelang sudah
terlaksana,” ujar Nova. Sebelumnya pemerintah Aceh telah mengumumkan lelang
pada tanggal 28 November 2019 sebanyak 1.735 paket dengan total dana Rp. 2,4
triliun.
Sementara itu Ketua P2K-APBA, Teuku Ahmad Dadek, mengatakan
pelaksanaan tanda tangan kontrak bersama ini lebih cepat 56 hari dibandingkan
tahun anggaran 2019 dengan jumlah paket 304 paket/179,9 miliar. "Tahun ini
lebih cepat dan lebih banyak," ujar Dadek yang juga Asisten II Setda Aceh.
Tanda tangan kontrak bersama tersebut terdiri dari e-katalog 277
pkt/Rp. 219,3 M, lelang 187 paket/463 M.
Paket tersebut antara lain adalah Rumah Layak Huni 254
paket/198,22 Milyar, Gedung 12 paket/230 Milyar, Sarpras Panti 10 Paket/6,57
Milyar, Sarpras Pasar 10 paket/9,28 Milyar, PMT Balita/Bumil 8 paket/6,95
Milyar, Bantuan UEP 6 paket/ 3 Milyar, Jalan Lingkungan, Jalan produksi, Jalan
perkebunan 4 paket/ 3 Milyar, Bibit dan Benih 4 paket/ 2 Milyar.
Selanjutnya adalah pembangunan Asrama 4 paket/3,83 Milyar, Kapal
Fiber dan Perahu 2 paket/ 96,25 Milyar, Sarana Ibadah 2 paket/5 Milyar, Sarpras
Peternakan 2 paket/1,34 Milyar, Sarpras Pendidikan 2 paket/1,64 Milyar, Bantuan
WKSBM 2 paket/0,99 Milyar, Jaringan Irigasi 1 paket/3,19 Milyar, Lampu Jalan 1
paket/0,50 Milyar, Peralatan Bencana 1 paket/0,81 Milyar, Pupuk 1 paket/0,98
Milyar, Sarpras Air Bersih 4 paket/2,40 Milyar, Sarpras Kantor 4 paket/2,78
Milyar, Perlengkapan Kantor 18 paket/10,6 Milyar, Jasa Lainnya 13 paket/44,61
Milyar, Barang lainnya 25 paket/20,11 Millyar, Konsultan 72 paket/20,77 Milyar.[Humas
Aceh]