ACEH TAMIANG - Kecamatan Tamiang Hulu, Aceh Tamiang, Rabu (15/01/2020) malam, menggelar acara Tabligh Akbar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 Hijriah, bertempat di halaman Masjid Baitussalam.
Acara Tabligh Akbar yang menghadirkan Qori Internasional asal Sumatera Utara Ustadz H. Darwin Hasibuan, S. Pd.i dan Ustadz 'Kondang' Kota Medan Abdil Muhadir Ritonga, M. Pd. tersebut, dihadiri oleh Wakil Bupati Aceh Tamiang, HT. Insyafuddin, ST.
Ustadz Abdil Muhadir Ritonga, M. Pd, dalam tausiyahnya, mengangkat pembahasan yang menjadi tema peringatan Maulid Nabi Muhammad di Kecamatan Tamiang Hulu, yakni "Perkuat Keimanan, Perkokoh Kebersamaan".
Disampaikan oleh Ustadz Abdil, ada empat perkara yang dapat merusak keimanan seorang muslim, yakni banyaknya kemusyrikan di tengah masyarakat, terobsesi dengan artis hingga menjadi hedonis, berpecah-belah karena khilafiyah, serta enggan bersedekah meski mempunyai harta.
“Contoh kemusyrikan yang paling sering dikerjakan oleh masyarakat kita ialah, pergi mendatangi dukun. Berjalan saja menuju ke sana (dukun_red), ibadah kita tidak diterima selama 40 hari, apalagi bila sampai mempercayainya, maka jatuhlah perbuatan syirik," sebutnya.
"Nanti kalo sudah di sana, kitapun bertanya, misalnya ada barang yang hilang. Wak, cemana barangku itu, siapa yang mengambil?, Oh, orang dekatnya itu yang ngambil. Cuma bilang kek gitu kalian bilang orang pintar? Bah, akupun bisa kalo sekadar ngomong begitu," tuturnya dengan logat khas Mandailing yang disambut tertawa oleh para hadirin.
Dengan bahasa yang kocak, ditambah logat Mandailing yang kental, Ustadz Abdil menyampaikan keempat perkara tersebut. Berkali-kali ia menyentil kebiasaan-kebiasaan buruk yang sering dipraktikkan oleh masyarakat, dengan humor-humor segarnya.
Ustadz Abdil kemudian, mengangkat sub tema berikutnya, yakni memperkokoh kebersamaan. Diterangkan olehnya, sesungguhnya ada empat perkara juga yang mesti dipraktikkan untuk mencapai nilai kebersamaan.
Lanjutnya lagi, adapun keempat tersebut adalah, Ta’aruf (saling mengenal), Tafahum (saling memahami), Tawa’un (saling berbaikan, tolong-menolong dalam kebaikan), dan Takaful (saling menanggung/membantu sesama).
Kemudian ia menegaskan bahwa kunci-kunci kehidupan yang demikianlah selalu dicontohkan oleh Rasulullah, para sahabat dan para pengikut setelahnya. Dengan lugas disampaikan oleh Ustadz Abdil, sebagai umat akhir zaman, seluruh umat muslim mesti kembali kepada kunci-kunci kehidupan tersebut, supaya menjadi sebaik-baik manusia.
"Tinggalkan yang empat (perkara yang di awal tadi_red), dan lakukan yang empat barusan," pungkasnya.
Tausiyah Ustadz 'Kondang' Kota Medan Abdil Muhadir Ritonga, M. Pd, yang kerap diselipkan dengan humor itu berhasil membuat para hadirin tidak beranjak sampai acara selesai, dan selanjutnya Ustadz Abdil mengakhiri acara tabligh akbar dengan bacaan do'a.
Pada akhir acara, panitia pelaksana acara Tabligh Akbar Maulid Nabi mengumumkan pemenang Festival Marhaban dan Barzanji tingkat Kecamatan Tamiang Hulu tahun 1441H/2020M, kategori Perawi Terbaik, diperoleh Darmiati dari Kampung Alur Tani 2.
Sementara Kategori Busana Terbaik diraih oleh Grup Nurunnisa Kampung Kaloy. Pada kategori Grup Marhaban terbaik diraih oleh Grup Bandar Setia, Kampung Bandar Setia.
Pantauan LintasAtjeh.com, selain Wakil Bupati HT. Insyafuddin, ST, tampak hadir Camat Tamiang Hulu M. Nur, beserta unsur Forkopimcam lainnya, Kepala KUA, Para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Mubaligh, dan juga Para Qari Lokal. [ZF]