BANDA ACEH - Ketua Forum Mahasiswa Pemuda Aceh (FPMA), Fahmi Nuzula mendesak DPR Aceh untuk menggunakan 'Hak Interpelasi' terhadap Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah.
Hal ini dikarenakan, melihat pembangunan Aceh yang betul-betul bertolak belakang dengan Program Rakyat. Ketua Forum Mahasiswa Pemuda Aceh mendesak Dewan Perwakilan Rakyat Aceh untuk menggunakan 'Hak Interpelasi' supaya memanggil Plt Gubernur Nova agar tidak melakukan langkah pembangunan yang menciderai semangat pembangunan Aceh yang bermartabat.
"Harapan besar, Dewan perwakilan Rakyat Aceh yang telah diamanatkan oleh rakyat agar betul-betul sadar bahwa Aceh di ambang ketidakpastian secara pembangunan dan sosial politik yang bukan tidak mungkin akan menjadi pemicu krisis kepercayaan terhadap pemerintah. Jangan memandang rakyat ini lemah, Nova jangan besar kepala saat rakyat Aceh diam," tukasnya dalam pesan WhatsApp, Jum'at (24/01/2020).
Ketua FPMA juga mengapresiasi langkah mahasiswa yang terus menerus melakukan aksi-aksi protes. Ini sudah langkah tepat yang dilakukan mahasiswa Aceh dan memang lagi ditunggangi oleh pihak-pihak yang tidak menginginkan Aceh Maju.
Fahmi Nuzula yang selalu memantau Aceh dari luar cukup menyayangkan kondisi Aceh kekinian. Langkah DPRA untuk interpelasi harus dipertegas, langkah ini wajib dan sudah sangat mendesak.
"Harapan kami para kombatan GAM agar memantau Aceh harus benar-benar dibangun dengan semangat MoU Helsinki dengan pola Aceh khusus dan terkhusus," sebutnya.
Ia juga mendesak Wali Nanggroe dan Komite Peralihan Aceh (KPA) agar menjadi lembaga fungsional untuk mengawal Aceh secara keseluruhan.
"Jangan hanya menjadikan kedua lembaga ini sebagai sumber bangkitnya perlawanan baru, yang bukan tidak mungkin keadaan Aceh akan berubah se-waktu-waktu," sindirnya.
"Untuk kombatan GAM jajaran bawah jangan diam, jangan mau para petinggi-petinggi hanya mengajak pihak bawah saat mereka terjepit saja. Jangan hanya melakukan langkah politik yang tidak membela masyarakat kalangan bawah," pungkas Fahmi.[*/Red]