-->

Ditjen PKH Kementan Berikan Pelayanan Terbaik Melalui SIMLAB

03 Januari, 2020, 19.43 WIB Last Updated 2020-01-03T12:43:53Z
BEKASI - Untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, Direktorat Pakan bersama salah satu unit pelaksana teknis (UPT) Ditjen PKH yakni Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan (BPMSP) mengembangkan teknologi informasi bernama SIMLAB. Aplikasi ini digunakan untuk monitoring tahap pengujian yang sedang berjalan dan nantinya dapat diakses oleh pelanggan secara real time. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Pakan Ternak, Sri Widayati, ketika membuka pertemuan teknis pelanggan yang dilaksanakan di penghujung 2019 lalu di BPMSP Bekasi. 

"SIMLAB ini sudah bisa diakses dan digunakan pada awal tahun 2020," ungkap Sri Widayati.

Sementara Kepala Balai BPMSP Bekasi, Irwandi mengatakan bahwa penerimaan sampel BPMSP tahun 2019 sudah melampaui target yaitu sebanyak 12.241 sampel atau melonjak 55% dari target 7850 sampel. Dari jumlah sampel tersebut, 31% merupakan permintaan sertifikasi mutu dan keamanan pakan.

"Hal ini menunjukkan bahwa para stakeholder sudah menganggap BPMSP Bekasi sebagai balai pengujian pakan yang terpercaya," ujar Irwandi.

Sebagai satu-satunya laboratorium pakan Kementerian Pertanian, BPMSP Bekasi telah mendapatkan beberapa akreditasi, misalnya SNI ISO/IEC 17025:2017 tentang pengujian mutu, ISO/IEC 17043:2010 tentang uji profisiensi, Sistem Manajemen Mutu SNI ISO 9001: 2015 dan Sistem Manajemen Anti Penyuapan 3700:2016. 

Serangkaian akreditasi tersebut menurut Irwandi dapat memberikan jaminan bahwa BPMSP Bekasi telah berupaya meminimalisir permasalahan-permasalahan yang muncul secara berkelanjutan terhadap kualitas hasil atau produk yang diujikan di BPMSP Bekasi. 

Salah satu upaya untuk terus menjalin kerjasama yang baik dengan stakeholdernya, BPMSP Bekasi rutin mengadakan pertemuan teknis pelanggan. Kegiatan pertemuan teknis pelanggan kali ini diikuti oleh 54 pengusaha pabrik pakan se-Jawa dan Lampung. 

Kegiatan pertemuan teknis pelanggan ini, menurut Sri Widayati merupakan langkah penting guna mengumpulkan informasi dan masukan dari para pelanggan atau mitra terkait pelayanan yang selama ini diberikan. 

"Kedepan saya berharap agar kegiatan ini bisa dilaksanakan setahun dua kali, sehingga balai dapat menyerap info lebih banyak dari pelanggan. Dan pesertanya dapat diperluas untuk pelanggan dari Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi," pungkas Sri Widayati.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini