ABEPURA - Bendera bintang kejora hadir, Minggu (1/12) pagi di Gereja Katolik Gembala Baik di Abepura sekitar pukul 9.35 WIT. Bintang kejora tersebut terlihat dari 4 laki-laki yang berbusana adat menghadiri misa dengan membawa 3 bendera bintang kejora.
Pastor Paroki Gembala Baik Abepura, James Kosay saat dikonfirmasi wartaplus.com, Minggu (1/12) siang, mengungkapkan, penangkapan empat oknum yang diduga mahasiswa lantaran membawa atribut bintang kejora didalam gereja Katolik Gembala Baik, saat misa Minggu (1/12) cukup meresahkan para umat yang menjalankan misa
"Silahkan tangkap, tapi baiknya selesai misa, penangkapan itu dinilai cukup meresahkan," ungkap Pastor. Dikatakan, kalau memang hal yang dilakukan empat oknum mahasiswa itu melanggar hukum. Ia juga melihat intel-intel memasuki gereja duduk dibelakang-belakang dan mengawasi mereka-mereka ini. "Ini membuat konsentrasi umat terganggu, anak-anak ini mau lari kemana juga. Mereka pasti tau dan dalam kesadaran dan tau konsekuensinya," ungkapnya.
Pastor James yang saat itu memimpin misa, menilai baiknya melalui proses yang sesuai prosedur mengingat penangkapan itu sendiri sedang berlangsung misa.
Jangan Ada Opini Miring
"Kalau aksi mereka (oknum pembawa atribut Bintang kejora) itu memang salah, kami tidak melarang untuk aparat bertindak, itu kewajiban mereka dan kami akan mendukung. Tapi ingat kami sedang menjalankan sembayang. Dan harus diketahui kami sendiri tidak ada keterlibatan dalam aksi yang dilakukan empat oknum tersebut jangan sampai ada opini miring terkait gereja kami," tegasnya.
Pastor James kembali menegaskan apabila nantinya aparat keamanan meminta untuk memberikan keterangan terkait adanya atribut bintang kejora didalam gereja Gembala Baik Abepura, dirinya siap memberikan keterangan. "Ya kami tidak tahu menahu hal itu, intinya saya siap kapan saja kalau mau diminta keterangan guna menjaga nama baik sehingga tidak adanya opini miring di publik," tegasnya.[wartaplus]