-->

Sejumlah Pedagang Kuliner di Taman RTH Atam Kemalingan, FPRM: Laporkan ke Polisi 

21 November, 2019, 14.13 WIB Last Updated 2019-11-21T07:13:49Z
ACEH TAMIANG - Beredar kabar, Selasa (19/11/2019) dini hari kemarin, maling beraksi di lapak para pedagang kuliner yang berjualan di Taman Ruang Terbuka Hijau (RTH) Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tamiang, Informasi yang diterima LintasAtjeh.com, dari para pedagang, Kamis (21/11/2019), lapak yang disatroni maling kemarin milik 5 pedagang, dan mereka masing-masing bernama Sojak, Ana, Wulan, Neng, dan Ipit. 

Barang yang hilang dari ke lima pedagang kuliner yang setiap harinya mulai berjualan dari pukul 08.00 WIB s.d pukul 18.00 WIB tersebut, yakni 4 tabung gas berukuran 3 kilogram, dan jajanan kerupuk sejumlah 40 bungkus. 

Salah seorang pedagang yang menjadi korban kemalingan kemarin, bernama Ana, mengatakan, dirinya sangat terkejut dan sedih saat tiba ketika ingin mengambil tabung gas  di simpan dalam gerobak sudah tidak ada lagi . 

Ana mengaku baru mengetahui lapaknya disatroni maling pada saat dirinya ingin mengambil tabung di dalam gerobak, namun ketika dilihat sudah tidak ada lagi, bahkan gembok laci gerobaknya sudah disongket. 

"Saya sempat bertanya, kok gemboknya sudah tersongket? Kemudian saya buka laci gerobak namun tabung gas tidak ada lagi, macam pitam (pusing) kepala saya saat itu," kata Ana. 

Penjual ayam geprek tersebut, awalnya ia tak percaya lapak jualan dirinya dan beberapa penjual yang lain disatroni maling karena setiap malam ada petugas jaga. Selama ini para pedagang yang berjualan di taman, sejumlah  37 orang, selalu menyetor iuran keamanan untuk petugas jaga malam.

"Selama ini para pedagang yang berjualan di taman diwajibkan membayar iuran keamanan Rp. 15 ribu perminggu. Total iuran keamanan dari 37 pedagang,  setiap minggunya berjumlah  Rp. 555.000," ungkap Ana. 

"Terkait masalah kemalingan yang terjadi kemarin, sudah kami lapor hari itu juga pada Satpol PP Aceh Tamiang dan Datok Penghulu Kampung Bundar, dan Datok menjelaskan pada Jumat besok para pedagang akan dikumpulkan semua," tegasnya.
Ditempat terpisah, Ketua Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM) Aceh, Nasruddin, melalui pesan whatsapp-nya menyampaikan himbauan kepada para pedagang kuliner di Taman RTH Komplek Perkantoran Pemkab Aceh Tamiang yang kemalingan kemarin agar dapat melaporkan ke Polisi karena terindikasi adanya kejanggalan. 

Mantan aktivis 98 tersebut, juga meminta kepada pedagang yang jualan di taman untuk menyadari bahwa selama ini selalu membayar uang keamanan untuk anggaran petugas jaga malam, serta berupaya membaca kinerja dan tanggung jawab petugas jaga malam sehingga terjadinya pencurian kemarin?.

Nasruddin mengajak para pedagang untuk melakukan diskusikan bersama tentang sikap kasar oknum petugas jaga malam yang beberapa hari lalu menyampaikan usulan kenaikan setoran uang keamanan dengan jumlah anggaran Rp. 5000 perhari, melalui perwakilan pedagang di taman, bernama Anwar alias ompong? 

"Semoga para pedagang di taman RTM Aceh Tamiang monitor bahasa oknum petugas jaga malam saat menyampaikan usulan tambahan anggaran uang keamanan kepada Anwar alias Ompong di lapak  pedagang, bernama Eka. Juga turut mendengar bahasa ancaman dan sikap kasar sang oknum sehingga satu buah meja di lapak milik Eka rusak. 

Oleh karenanya FPRM Aceh menghimbau agar kasus kemalingan kemarin dilaporkan ke Polisi agar dapat diusut secara tuntas," demikian kata Nasruddin. 

Saat berita ini ditayangkan LintasAtjeh.com belum dapat mengkonfirmasi Datok Penghulu Kampung Bandung, Oknum Petugas Jaga Malam dan Anwar alias Ompong. [ZF]
Komentar

Tampilkan

Terkini