-->

Peusaba Aceh Tuntut Pemkot Banda Aceh Lindungi Situs Sejarah Keturunan Cucu Nabi Muhammad SAW

23 November, 2019, 12.07 WIB Last Updated 2019-11-23T05:07:43Z
BANDA ACEH - Ketua Peusaba Aceh Mawardi Usman meminta Pemerintah Banda Aceh bertindak tegas untuk menyelamatkan situs sejarah Cucu Nabi Muhammad SAW yang juga Raja Aceh Sultan Sayyid Jamalul Alam Badrul Munir Jamalullail. 

Ketua Peusaba mengatakan tidak cukup dengan hanya prihatin karena pembangunan hotel dan kedai bakso sudah mengancam situs sejarah Aceh dan merusak marwah Aceh.

Mawardi Usman juga mempertanyakan kenapa kawasan tanah wakaf yang sejak era Belanda sangat dihormati? Tapi sekarang malah sudah dikapling-kapling sesuka hati. Seharusnya kawasan situs tetap terlindungi. 

"Bagaimana mengharapkan Investor datang sedangkan tanah wakaf dan tanah negara saja tidak bisa dilindungi?" tanya Ketua Peusaba Aceh.

Peusaba mengingatkan bahwa mengambil tanah wakaf itu dosa besar. Peusaba meminta Pemerintah Banda Aceh juga memeriksa keabsahan kepemilikan tanah dan ijin bangunan di areal situs sejarah tersebut dan menyelidiki kenapa bangunan hotel di dalam, disamping Makam Sultan. Padahal tempat itu adalah tanah negara. 

"Malah ada tanah kapling di makam Sultan yang di kapling terkurung tanpa adanya akses jalan masuk. Hal ini sangat mengherankan. Adalah kewajiban pemerintah untuk menertibkan kawasan tersebut," tukasnya.

Peusaba mengingatkan kawasan tanah situs Wakaf Lampoh Tube Poteu Jeumaloy yang diakui sejak era Kesultanan dan Belanda harus dikembalikan sesuai aslinya sehingga kawasan Lampoh Tubee Poteu Jeumaloy dapat kembali terbuka dan diziarahi dengan nyaman. Karena situs sejarah adalah peninggalan berharga bagi generasi yang akan datang.

Peusaba mengingatkan masalah penghancuran kawasan situs Cucu Rasulullah telah menjadi berita nasional dan internasional. Peusaba bersama Yayasan Darud Donya telah menyurati Pemerintah Banda Aceh.
"Bahkan DPRK Banda Aceh telah mengadakan kunjungan kerja ke lokasi situs dan memperingatkan Pemko Banda Aceh untuk bertindak tegas. Maka sebaiknya Pemerintah Banda Aceh serius bertindak cepat menertibkan seluruh kawasan Situs Makam Sultan Sayyid Jamalul Alam Badrul Munir Jamalullail," tandasnya.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini