BANDA ACEH - Terkait dengan terbakarnya bangunan Cagar Budaya Makam Sultan Sayyid Jamalul Alam Badrul Munir Jamalullail, Cucu Rasulullah SAW, tepat di hari Peringatan Maulid Nabi 1441 H, Keuchik Gampong Kampung Baru dan jajarannya merespon dengan sangat serius.
Keuchik Gampong Kampung Baru langsung berinisiatif mengadakan rapat warga untuk membicarakan tentang Makam Sultan Habib Jamalul Alam Badrul Munir Jamalullail, Selasa malam (26/11/2019).
Pertemuan yang dipimpin langsung oleh Keuchik Gampong Baru, Marwan Yusuf ini turut dihadiri oleh para tuha peut, ketua pemuda, para kepala dusun dan tokoh-tokoh masyarakat Gampong Kampung Baru. Hadir pula para warga yang berdiam di areal Cagar Budaya Makam Sultan Sayyid Jamalullail.
Sebagaimana rilis yang diterima redaksi, Rabu (27/11/2019), Keuchik juga mengundang perwakilan Keluarga Sultan Sayyid Jamalul Alam untuk turut hadir bersilaturrahim bersama warga. Rapat yang dihadiri oleh tokoh-tokoh warga dengan berbagai latar belakang profesi ini turut memperkaya dan memperjelas diskusi ,sehingga keuchik mendapat banyak masukan untuk mengambil langkah-langkah kedepan sebagai solusi dan upaya penyelamatan Cagar Budaya Makam Sultan Jamalul Alam.
Dalam sambutannya, Keuchik Gampong Baru menyampaikan bahwa adalah kewajiban semua untuk menjaga peninggalan berharga Aceh berupa cagar budaya makam sultan besar Aceh yang sangat berjasa.
"Apalagi Sultan Jamalul Alam adalah keturunan langsung dan cucu dari Rasulullah SAW," tuturnya.
Keuchik berharap agar momen bulan maulid yang mulia ini dapat menyemangati semuanya untuk bersama bersatu melindungi dan melestarikan Makam Cucu Rasulullah SAW tersebut.
Sementara Cut Putri yang menghadiri undangan sebagai wakil dari Keluarga Sultan Jamalul Alam pun khusus hadir untuk menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas respon yang cepat dan inisiatif luar biasa dari keuchik bersama tokoh masyarakat yang secara tegas mengambil langkah serius dalam menjaga warisan sejarah Aceh yang berada dalam wilayah Gampong Kampung Baru tersebut.
Cut Putri berharap agar cagar budaya dijaga bersama karena merupakan warisan tak ternilai bagi generasi penerus dan kebanggaan bagi bangsa Aceh.
Keuchik dan warga pun menyampaikan terima kasih atas kehadiran perwakilan Keluarga Sultan Jamalul Alam yang bersilaturrahim dan memenuhi undangan.
Kehadiran Cut Putri sebagai perwakilan Keluarga Poteu Jamaloy memperjelas sejarah Makam Sultan Jamalul Alam.
Keuchik pun berjanji untuk mengambil langkah selanjutnya dalam upaya menyelamatkan dan melestarikan cagar budaya.
Dalam rapat yang berlangsung penuh keakraban itu, semua yang hadir sepakat untuk melestarikan Cagar Budaya Makam Sultan Jamalul Alam.
Kesimpulan rapat memutuskan bahwa keuchik meminta agar para warga yang berdiam di dalam area Cagar Budaya Makam Sultan Jamalul Alam agar segera memperlihatkan bukti kepemilikan di atas tanah waqaf Poteu Jamaloy, untuk bersama dimusyawarahkan langkah selanjutnya.
Seperti diketahui bahwa areal Cagar Budaya Makam Sultan Jamalul Alam Badrul Munir Jamalullail belakangan ini menjadi sorotan, karena areanya yang sebelumnya cukup luas, kini terkurung diantara toilet-toilet dan bangunan warga, serta tanpa akses masuk.
Bangunan cagar budaya yang terjepit itu pun kemudian ikut terbakar dalam peristiwa kebakaran bangunan warga. Kabar memprihatinkan ini pun telah menyebar hingga menjadi topik berita nasional dan internasional. Berbagai pihak berharap agar para stake holder terkait segera mengambil langkah tegas sebelum cagar budaya tersebut musnah tanpa bekas.[*/Red]