Salah satu kambing etawa termahal di Indonesia, bernama Lamuseto – via : harianjogja.com
SLEMAN - Apa Anda berani membeli seekor kambing yang mahal dengan harga Rp. 500 juta atau Rp. 250 juta?
Dilansir dari Harianjogja.com, ada 150 ekor kambing PE alias Peranakan Etawa yang ikut acara Kontes Kambing Kaligesing Open Bupati Bantul Cup. Acara tersebut dihelat di Pasar Seni Gabusan (PSG) di Sewon, Bantul. Tepatnya pada Sabtu, 06 Juli 2019 kemarin.
Kompetisi yang melibatkan kambing khas Kaligesing tersebut digelar dalam rangka memperingati HUT Forum Komunikasi dan Relawan (FKOR) perdana. Acara tersebut memang diharapkan menjadi ajang silaturahmi bagi para peternak kambing nusantara. Selain itu, menurut salah-satu panitia bernama Eko Citraefa, kontes kambing juga bisa mendongkrak harga jual.
Para peserta datang dari berbagai daerah. Ada yang berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY. Kontes kambing memperebutkan piala bupati dari berbagai kriteria. Ada jantan kelas A sampai D dan betina kelas sampai D. Masing-masing kategori dipecah lagi berdasarkan usia, bulu, tinggi postur, sampai keserasian postur kambing.
Para juri menerapkan penilaian dengan 12 parameter. Juri-jurinya sendiri terdiri atas dokter hewan Dinas Pertanian Pangan, dan Kelautan dan Perikanan (DP2KP) dan para peternak kambing Bantul. Selain berlomba, para peserta juga bisa berbagi pengalamannya.
Panitia memperbolehkan peserta yang pernah menang di tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten, untuk kembali berpartisipasi. Namun kategorinya mesti berlainan. Kecuali jika peserta pernah memenangkan Piala Presiden, maka otomatis peserta tersebut didiskualifikasi.
Seorang pemilik kambing Lamuseto bernama Suyanto (45 tahun) merasa senang dan bangga, sebab kambingnya menjadi juara 1 untuk kategori A. Apalagi kategori tersebut sangat bergengsi. Kambingnya sendiri berusia 4,3 tahun, dengan berat 135 kg dan bulunya lebat.
Kambing etawa termahal di Indonesia, tinggi banget kan? – via : kaltim.prokal.co
Kambing istimewa ini bernama Lamuseto. Namanya merupakan akronim. La, karena keturunan Labas. Mus, artinya tidak mustahil. Lalu, Seto artinya 'weduse' alias kambingnya. Labas sendiri merupakan nama kambing yang sempat menjuarai ajang nasional pada tahun 2017. Sedangkan Lamuseto pernah menjadi pemenang Piala Bupati Purworejo.
Sang pemilik, Suyanto, mengaku kalau kambingnya sempat ditawar seharga Rp 250 juta pada tahun 2018. Namun tawaran dengan angka tersebut tidak menggodanya. Menurut Suyanto, jika banderolnya mencapai Rp 500 juta, mungkin dia akan merelakan kambing kesayangannya.
Suyanto sendiri membeli Lamuseto seharga Rp 10 juta. Waktu itu usia sang kambing masih 8 bulan. Namun uang pembeliannya tentu sudah balik modal, sebab Lamuseto kerap memenangkan lomba. Ia memang langganan sebagai pemenang dengan berbagai kategori yang diikutinya.
Selain mengikuti lomba, Lamuseto juga diincar karena banyak peternak yang menginginkan keturunan darinya. Oleh karena itu, Lamuseto membuka layanan permintaan kawin sekali dalam sepekan. Untuk layanan ini, pemiliknya tidak mematok harga. Namun dia menegaskan untuk membatasi pelayanan tersebut, mengingat kualitas Lamuseto mesti dijaga dan dipertahankan.
Suyanto merupakan warga Pandanrejo, Kaligesing. Dia sudah ikut beternak kambing sejak SD. Tetapi baru pada tahun 2003, dia mulai beternak mandiri. Awalnya dia memelihara kambing untuk menjual dagingnya. Namun kini dia juga mengembangkan hewan peliharaannya sebagai peserta kontes, sebab harganya memang lebih menggiurkan. Kalau pun sudah kalah pamor, kambing bisa tetap disembelih dan dimanfaatkan dagingnya.
Ditanya terkait rahasia untuk merawat kambing kontes, Suyanto mengaku tidak menerapkan perawatan khusus. Kambing Termahal di Indonesia.[ekor9.com]
