BANDA ACEH - Dinas Pendidikan Aceh menggelar pelatihan penulisan soal jenjang SMA/MA/SMK/SLB/Paket C Tahun 2018/2019. Kegiatan tersebut dibuka Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Syaridin, S.Pd, M.Pd, Sabtu (06/07/2019), di Banda Aceh.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Syaridin, S.Pd, M.Pd, menyampaikan bahwa tujuan dari penulisan soal ini diharapkan menghasilkan soal-soal berbobot, sehingga soal bisa digunakan dalam try-out, pre-test, post-test dalam bimbingan belajar kegiatan osis dan kegiatan disatuan pendidikan.
"Hal ini menjadi faktor pendorong dan pendukung bagi kita untuk dapat lebih berfokus dalam pencapaian mutu pendidikan yang lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu," ujar Kadisdik Aceh.
Dikatakan, tugas utama guru adalah mengembangkan potensi siswa secara maksimal lewat penyajian mata pelajaran. Sebab guru adalah kreator proses belajar mengajar.
"Guru yang akan mengembangkan suasana bebas bagi siswa untuk mengkaji apa yang menarik minatnya, mengekspresikan ide-ide dan kreatifitasnya dalam batas-batas norma-norma yang ditegakkan secara konsisten. Sekaligus guru akan berperan sebagai model bagi anak didik," katanya.
Ia menyampaikan, kebesaran jiwa, wawasan dan pengetahuan guru atas perkembangan masyarakatnya akan mengantarkan para siswa untuk dapat berpikir melewati batas-batas kekinian, berpikir untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.
Pihaknya berterimakasih kepada guru-guru atas partisipasi dalam mendongkrak nilai Ujian Nasional (UN) pada tahun ini, dengan harapan dapat ditingkatkan lagi secara signifikan pada tahun mendatang.
"Pencapaian nilai UN dan USBN sering menjadi hal mendebarkan bagi kita semua selaku stake holder yang terlibat dalam penyelenggaran pendidikan, hal ini disebabkan nilai UN sering dijadikan sebagai indikator publik dalam penilai keberhasilan pendidikan pada suatu daerah," katanya.
Ia mencontohkan, pada tahun ajaran sebelumnya 2018/2019, peringkat UN untuk SMK terjadi kenaikan nilai 2,37, SMA/MA-IPA 2,91, SMA/MA-IPS 1,85, dan MA-Agama 1,93.
"Tentunya tetap dengan catatan bahwa pelaksanaan UN harus mengedepakan nilai-nilai kejujuran dan prefesionalisme. Nah, untuk mencapai target UN tersebut, dibutuhkan kerja keras dan rasa tanggungjawab kita semua. Kita harus mampu menganalisis celah-celah kelemahan siswa dalam proses pembelajaran. Tutupi celah tersebut dengan proses remedial ataupun tugas rumah," katanya mencontohkan.
Ia juga mengajak untuk bangkitkan semangat dan motivasi anak-anak didik Aceh dalam mengikuti Ujian Nasional (UN) dengan memberi masukan kepada para orang tua agar mendorong anaknya untuk belajar dengan giat demi masa depan mereka yang lebih baik.
"Padahal masing banyak faktor lain yang juga dapat dijadikan sebagai indikator keberhasilan pendidikan seperti angka kelulusan diperguruan tinggi, prestasi pada event-event nasional, APM, APK dan banyak indikator lain," imbuhnya.
Menurutnya, prestise pendidikan suatu daerah sangat tergantung pada nilai dan tingkat kelulusan siswa pada ujian nasional. Berdasarkan hal tersebut Ia mengajak semua insan pendidikan untuk bersama-sama mendongkrak nilai dan kelulusan UN untuk tahun ajaran 2019/2020 ini.
Ketua UN Aceh, Zulkifli, S.Pd, M.Pd, yang juga selaku Kepala Bidang Pembinaan SMA dan PKLK Dinas Pendidikan Aceh, dalam laporannya menyebutkan, peserta yang diundang untuk mengikuti kegiatan ini berjumlah 92 orang.
"Pesertanya adalah guru-guru dari kabupaten/kota, dengan kriteria nilai ujian nasionalnya tertinggi sesuai mata pelajaran yang di ampu dan/atau calon tutor dan tutor provinsi," sebutnya.
Dijelaskan Zulkifli, salah satu dilaksanakan pelatihan tersebut bertujuan untuk memberikan acuan dan melatih guru dalam penulisan butir soal sesuai dengan ketentuan dan mekanisme yang telah ditetapkan.
"Juga bertujuan untuk membuat soal berdasarkan kisi-kisi yang dikeluarkan BSNP, menyiapkan soal try-out dan/atau soal pre-test dan post-tes bimbingan belajar, membuat bank soal untuk di manfaatkan pada try out peserta didik," terangnya.
Masih kata Zulkifli, materi pada kegiatan pelatihan penulisan soal jenjang SMA/MA/SMK/SLB/Paket C ini meliputi, paparan teknik penulisan soal dan evaluasi, pembuatan soal jenjang SMA Sederajat, evaluasi/review soal, dan bank soal untuk pemetaan.
"Dalam kesempatan ini kita juga menghadirkan narasumber dari unsur Puspendik-Balitbang-Kemendikbud, FKIP Unsyiah, dan FTK UIN Ar-Raniry. Para narasumber ini bertugas sebagai pemateri, pembimbing dan atau mereview soal-soal yang dibuat oleh peserta kegiatan," sambungnya.
"Tindak lanjut kegiatan ini, diadakannya kegiatan pre-test, motivasi anak, bimbingan belajar serta post-test untuk siswa apresiasi lomba tingkat nasional mewakili Aceh jenjang SMA/SMK," pungkas Zulkifli.[*/Red]