Kawasan hutan bakau (Manggrove Forest Park) yang terletak di Desa Kuala Langsa, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa, Provinsi Aceh, merupakan salah satu pintu masuk menuju sejumlah destinasi wisata yang ada di daerah berjuluk 'Serambi Mekkah' itu.
Di lokasi ini, tumbuh sedikitnya 38 spesies manggrove. Dengan luas areal sekitar delapan (8) hektare. Disinyalir ekosistem ini terlengkap di dunia. Sehingga hutan bakau tersebut, menjadi ikon wisata di kota berpenduduk 182.424 jiwa (data statistik 2017).
Secara geografis. Kota Langsa merupakan kabupaten/kota kedua di Aceh, setelah Aceh Tamiang yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Atau hanya tiga jam perjalanan darat dari Kota Medan.
Geliat wisata di Manggrove Forest Park mulai berdenyut sejak tahun 2015-2016. Sejumlah infrastruktur penunjang dibangun di lokasi itu. Pemerintah Daerah kala itu, menargetkan Kota Langsa sebagai destinasi wisata tahun 2017.
Salah satunya tersedia jembatan lintas hutan mengrove. Tak ayal, pengunjung dapat menyaksikan secara langsung bagaimana ekosistem di kawasan hutan bakau ini.
Disamping, adanya menara pantau yang bisa dinikmati pelancong melihat ekosistem manggrove dari atas tower berkonstruksi kayu tersebut. Sejumlah spot foto juga telah tersedia. Begitu pula kantin dan penjaja kuliner.
Tak hanya sekadar berkunjung, para wisatawan dari beragam latar usianya, dapat melakukan penelitian dan kajian terkait mangrove. Pelajar, mahasiswa, dan masyarakat dapat mengetahui lebih jauh manfaat dari keberadaan hutan mangrove karena jenis-jenis mangrove diberi keterangan singkat seperti nama latin, nama daerah, dan kegunaannya.
Tidak sulit untuk bisa menjangkau kawasan hutan bakau Langsa. Dari Kota Langsa, kawasan hutan bakau ini hanya berjarak sekitar lima (5) kilometer dan dapat ditempuh dengan menggunakan roda empat maupun roda dua, ke arah Pelabuhan Kuala Langsa.
Menariknya, sepanjang perjalanan dari Kota Langsa menuju kawasan hutan bakau ini wisatawan dapat menikmati perjalan alam desa nelayan. Nah, begitu sampai di kawasan hutan bakau, tersaji pemandangan khas hutan mangrove.
Peran ekosistem mangrove juga dapat langsung kita saksikan yakni, sebagai tempat berlindung dan berkembang biak berbagai jenis burung, monyet, mamalia, ikan, kepiting, moluska, reptil, dan serangga. Selain itu, sebagai tempat menyediakan hasil hutan dan tempat wisata alam.
Pengunjung bisa menikmati pula eksotisnya hutan bakau, dengan menggunakan perahu bermotor yang disediakan pengelola. Tak perlu merogoh dalam kocek Anda. Karna tarif masuk, parkir dan fasilitas lainnya cukup terjangkau.
Manggrove Forest Park dikelola oleh PT Kuala Langsa Energi. Dimana, Teuku Raja Syahrul, seorang anak muda brilian dan cekatan didapuk sebagai manager. Menurut dia, sekitar 40 persen jumlah wisatawan berasal dari luar Aceh.
Wisatawan domestik sekira 60 persen. Hari libur akhir pekan, menjadi saat paling ramai dikunjungi pelancong. Pihaknya, terus berbenah agar objek wisata ini terus diminati pengunjung.
"Selama masa libur lebaran Idul Fitri 1440 H/2019 M. Tercatat puluhan ribu pungunjung padati objek wisata ini," sebut anak muda hitam manis ini, Minggu (23/06/2019).
Sementara, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Langsa, Drs Syafrizal menuturkan, manggrove forest park masuk 10 besar nominasi Apresiasi Pesona Indonesia (API) tahun 2019.
"Alhamdulillah. Kian bergeliat objek wisata hutan manggrove. Tahun ini, masuk salah satu nominasi Anugrah Pesona Indonesia," ungkap Drs Syafrizal, Senin (24/06/2019).
Disebut, dari 18 kategori API 2019. Destinasi wiaata Aceh terdapat tujuh nominasi. Salah satunya Manggrove Forest Park Kota Langsa.
Ia menjelaskan, ketujuh objek wisata tersebut masing-masing: Sate Apalah Geurugok, Kabupaten Bireuen, masuk nominasi makanan tradisional. Manggrove Forest Park, Kota Langsa, untuk nominasi ekowisata dan Kerawang Gayo, Kabupaten Gayo Lues, nominasi cinderamata.
Selanjutnya, Rabbani Wahed, Kabupaten Bireuen, masuk nominasi atraksi budaya, Kilometer Nol, Kota Sabang, nominasi destinasi unik. Tensaran Bidin, Kabupaten Bener Meriah, nominasi surga tersembunyi, dan Sabang Marine masuk nominasi festival pariwisata.
"Anugerah Pesona Indonesia (API) merupakan rangkaian kegiatan tahunan yang diselenggarakan dalam upaya membangkitkan apresiasi masyarakat terhadap Pariwisata Indonesia," paparnya
Disamping itu, penyelenggaraan API juga bertujuan untuk mendorong peran serta berbagai pihak. Terutama Pemerintah Daerah untuk lebih berupaya dalam mempromosikan pariwisata di daerahnya masing-masing, tambah Syafrizal.
Dia mengajak segenap masyarakat Kota Langsa, untuk mendukung Manggrove Forest Park terpilih pada ajang API 2019 tersebut. "Mari dukung dan voting hutan bakau kita melalui Short Messege Sistem (SMS)," ajaknya.
Untuk penentuan juara 1, 2, dan 3, selanjutnya akan dilakukan pemungutan suara (voting) yang dimulai sejak tanggal 1 Juni-31 Oktober 2019. Sedangkan pemenang nantinya akan diumumkan pada tanggal 21 November 2019.
Pemungutan suara atau voting untuk Mangrove Forest Park-Kota Langsa ini bisa dilakukan melalui tiga cara. Pertama, melalui Short Massage Service (SMS) dengan mengetik API spasi 9E (API 9E) kirim 99386.
Kedua, mendownload aplikasi Anugrah Pesona Indonesia, selanjutnya klik kode vote Mangrove Forest Park-Kota Langsa yang ada di bagian bawah. Terakhir, dengan cara me-like video Mangrove Forest Park-Kota Langsa di Youtube, tutup Syafrizal.[Sm]