Tribun Medan/Youtube
Caleg Ini Menangis Cuma Dapat 5 Suara saat Pemilu, Padahal Punya 9 Saudara yang Memiliki Hak Pilih. Kandidat Lok Sabha dari Punjab Neetu Shutteran Wala menangis saat diwawancara setelah pemilihan.
INDIA - Pemilihan umum di India telah selesai digelar.
Petahana Narendra Modi diumumkan sebagai pemenang, dan terpilih lagi pada periode ke-2.
Sebanyak 600 juta pemilih dari semua negara bagian mengambil bagian dalam pemilihan yang berlangsung sejak 11 April -19 Mei 2019 itu.
Di tengah kemeriahannya pesta demokrasi yang disebut terbesar di dunia, sebuah kisah unik dari seorang politisi sekaligus kandidat Lok Sabha (majelis rendah parlemen).
Pria asal Punjab berhasil menyita perhatian warganet dengan video wawancara dengan seorang jurnalis.
Dalam video itu, menunjukkan kandidat non-partai Neetu Shutteran Wala dari daerah pemilihan Jalandhar menangis saat sedang diwawancarai seorang reporter TV.
Wala, dalam wawancara dengan harian Punjabi Jag Bani, berurai air mata di depan kamera sambil mengungkapkan kekecewaannya dengan keluarganya.
Klip wawancara menjadi viral, dengan beberapa menyebutnya sebagai kisah di pemilihan umum terbesar.
Ia menangis karena hanya mendapatkan 5 suara, sementara ia memiliki 9 orang anggota keluarga di sana.
"Pak, aku punya 9 orang anggota keluarga, tapi aku hanya mendapatkan 5 suara," ucapnya sambil berurai air mata di depan kamera.
Ia merasa anggota keluarganya sudah tidak jujur dalam pemilihan ini.
Dia juga menuduh bahwa bahwa mesin perhitungan telah dirusak sebelum hasil dikeluarkan.
"Aku tidak akan bertarung dalam pemilihan lagi, jika hasilnya seperti ini.
Aku ikut dalam pemilihan ini," tambahnya.
Namun ternyata kekecewaannya pada keluarga dan teman-temannya itu tidak beralasan.
Setelah dilakukan pengecekan, kemudian terungkap bahwa wawancara itu dilakukan ketika suara masih dihitung.
Neetu Shutteran Wala sebenarnya berhasil mendapat total 856 suara dalam penghitungan akhir, menurut situs web komisi pemilihan India.
Dia dilaporkan mengumpulkan 0,08% suara di daerah pemilihannya.[Tribun Medan]