-->

FPI Siap-Siap Turun Jalan, Ketua PBNU Ingatkan Ini!

19 Mei, 2019, 21.40 WIB Last Updated 2019-05-19T14:40:54Z
Habib Rizieq menyapa ribuan anggota FPI seusai menjalani pemeriksaan di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Kamis (12/1/2017). Kehadiran Habib Rizieq di Mapolda Jabar dalam rangka memenuhi panggilan tim penyidik Polda Jabar terkait dugaan kasus penghinaan Pancasila. (Ilustrasi)

Jelang 22 Mei, PBNU Ingatkan Jangan Bikin Gerakan Inkonstitusional, Habib Ali al Jufrie Minta Jaga Keutuhan Negeri

JAKARTA - Menjelang 22 Mei 2019, suasana politik Indonesia kian memanas. Bahkan Amerika Serikat melalui Kedutaan Besar Ameriksa Serikat mengelurkan warning kepada warga Amerika yang ada di Indonesia untuk menghindari aksi-aksi kerumunan massa di sejumlah kota.

Kedubes Amerika Serikat mensinyalir kemungkinan terjadinya aksi teror menjelang 22 Mei 2019 ini.

Pada 22 Mei 2019 nanti, KPU RI adalah batas akhir penghitungan manual terhadap hasil Pemilu 2019, baik Pilpres 2019 maupun Pileg dan pemilihan DPD RI.

Terkait hal itu, sejumlah kelompok massa berencana untuk menggelar aksi pada tanggal 20, 21, dan 22 Mei 2019 di sejumlah titik.

Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Ustaz Sobri Lubis mengatakan massa FPI akan ikut turun dalam aksi unjuk rasa Gerakan Kedaulatan Rakyat pada 20, 21 dan 22 Mei 2019.

Massa yang akan hadir tidak hanya berasal dari Jakarta, melainkan juga dari luar daerah.

"Dari mana-mana ya, jumlahnya tidak bisa dihitung karena sangat cair," ujar Ustaz Sobri Lubis di Jalan Proklamasi, Jakarta, Jumat (17/5/2019).

Menurut Ustaz Sobri Lubis, ratusan masjid di Jakarta akan menerima kedatangan massa yang sebagian berasal dari luar Jakarta tersebut.

Ia berharap seluruh masjid di Jakarta membuka pintu untuk peserta unjuk rasa.

"Seluruh masjid diharapkan bisa membuka pintu untuk saudara-saudara kita," katanya.

Sementara itu Sekjen Forum Umat Islam (FUI), Ustaz Muhammad Al Khaththath mengatakan bahwa aksi unjukrasa akan dilakukan secara damai. Aksi juga akan diisi dengan tausyiah.

"Akan banyak tausyiah, termasuk tausyiah kepada KPU, habis itu seperti biasa salat berjamaah dan lainnya," katanya.

Adapun tujuan dari aksi unjuk rasa tersebut yakni meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu menghentikan kecurangan diPemilu 2019.

Pihaknya menilai bahwa Pemilu 2019 berjalan tidak jujur dan adil, serta penuh kecurangan.

"Yang pasti kecurangan Pemilu harus dihentikan," katanya.

Sebelumnya sejumlah tokoh mendeklarasikan Gerakan Kedaulatan rakyat di Jalan Proklamasi, Jakarta, Jumat (17/5/2019).

Gerakan untuk memprotes penyelenggaraan Pemilu 2019 itu pertama kali digaungkan oleh Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais sebagai pengganti 'people power'.

Pasalnya menurut Amien Rais banyak tokoh dipolisikan terkait tudingan makar karena menyebut 'people power'.

Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj mengingatkan agar semua pihak menghadapi hasil rekapitulasi akhir KPU pada 22 Mei 2019 mendatang dengan dewasa.

Ia mengharapkan, semua pihak bisa bersikap dewasa dan tenang.

"Siapapun yang tampil sebagai pemenang pada Pemilu 2019 harus disikapi dengan dewasa. Jangan sampai terjadi gerakan-gerakan inkonstitusional. Jangan sampai hanya masalah Pemilu, bangsa ini menjadi pecah, menjadi chaos, apalagi sampai perang saudara," ujar KH Said Aqil Siradj.

Himbauan Ketua PBNU Prof Dr KH Said Aqil Siradj Lc, selengkap bisa disimak di unggahan @nuonline_id terverifikasi berikut ini:

Sebelumnya, Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj membagikan sebuah tayangan channel Youtube Official Pagar Nusa.

KH Said Aqil Siradj membagikan hal itu dalam akun Twitter terverifikasinya.

Ia meretweet unggahan PP PSNU Pagar Nusa @PagarNusa_NU pada 10 Mei 2019.

Isinya bahwa Pagar Nusa siap untuk menjaga demokrasi dan NKRI.

Cuitan KH Said Aqil Siradj, Ketua PBNU. (Twitter)

"Banyak orang bilang, kelompok yang disinyalir radikal lebih solid ketimbang Nahdlatul Ulama. Kita harus merapatkan barisan, jaga soliditas. Siapapun yg bermain2 dgn demokrasi & NKRI akan berhadapan langsung dgn pendekar Pagar Nusa," kata Gus

@nabilharoen

Dalam tayangan Youtube tersebut merupakan Latihan Gabungan Pagar Nusa yang digelar di Sukoharjo, 28 April 2019.

Pada tayangan itu, anggota Pagar Nusa menunjukkan kebolehannya dalam ilmu bela diri.

PP PSNU Pagar Nusa
"Banyak orang bilang, kelompok yang disinyalir radikal lebih solid ketimbang Nahdlatul Ulama. Kita harus merapatkan barisan, jaga soliditas. Siapapun yg bermain2 dgn demokrasi & NKRI akan berhadapan langsung dgn pendekar Pagar Nusa," kata Gus @nabilharoen http://youtu.be/P7wQLWuLbrg
Ustadz Yusuf Mansur Unggah Tausiyah Habib Ali al Jufri

Menjelang 22 Mei ini, Ustadz Yusuf Mansur mengunggah sebuah video tausiyah dari Habib Ali al Jufri yang diterjemahkan Habib Jindan di akun Instagramnya.

Tak diketahui kapan dan di mana Habib Ali al Jufrie tersebut memberikan tausiyahnya.

Hanya saja, Ustadz Yusuf Mansur dalam unggahannya, Sabtu (18/5/2019) ini memberikan caption pendek:

"Agar jd perhatian kita semua. Ini dari Habib Ali al Jufrie dan Habib Jindan"

Berikut kutipan dari yang disampaikan Habib Ali al Jufrie tersebut:

Apa yang dikatakan oleh Bapak Gatot Edi dari kepolisian kami mengucapkan terima kasih dan kami paham betul, sebab kami saksikan sendiri di Timur Tengah kejadian serupa semacam ini.

Dan sungguh saya melihat sendiri, dan yang melihat itu berbeda dari yang mendengar saja.

Di negeri kami di Timur Tengah ada berapa negara, dua negara, tiga negara, empat negara, yang sama menjadi luluh lantak dengan tanah.

Kenapa? Untuk apa? Di jalan siapa?

Ada yang mengklaim ini adalah jihad di jalan Allah untuk mendirikan khilafah yang Islami hasilnya meluluh lantakkan negeri. Yang satu yang klaim ini demi demokrasi dan menjaga kemanusiaan. Dan demi kemerdekaan, dan manusia menelan bulat-bulat kebohongan itu.

Dan mereka masuk terhanyut ke dalam ombak dan kekacauan ini.

Sehingga jadilah negeri kami, negeri-negeri muslimin yang luluh lantak dengan tanah. yang kemudian dipermainkan oleh negara-negara (lain) sehingga menjadikan negeri kami semakin luluh lantak.

Kalau kamu bertanya kepada mereka yang melakukan bom bunuh diri di tengah-tengah pasar, tujuan saya adalah membunuh tokoh muslimin yang menjadi target mereka, kalau ada korban lain, kalau niat mereka baik mereka akan masuk surga, saya hanya mempercepat jalan mereka menuju surga.

Bagaikan Tuhan dia memposisikan dirinya.

Saya katakan, jaga negeri kalian ini.

Saya tidak berbicara tentang pemerintahan, pemerintahan akan berubah-ubah.

Saya katakan negeri kalian ini.

Jangan kalian mudah terprovokasi oleh orang-orang yang mungkin berpakaian putih-putih mengatasnamakan agama, mengatasnamakan ilmu, kemudian menghasilkan meluluhlantakkan negeri ini.

Walaupun mengatasnamakan demokrasi, mengatasnamakan Islam, mengatakan apa saja, yang kemudian negeri ini akan luluh lantah.

Berikut selengkapnya tausiyah dari Habib Ali al Jufri seperti diunggah akun Instagram Ustadz Yusuf Mansur:

Siapa Habib Ali al Jufri?

Habib Ali Zainal Abidin bin Abdurrahman al-Jufri dilahirkan di kota Jeddah, Arab Saudi tepat sebelum fajar pada hari Jumat, 16 April 1971 bertepatan 20 Safar 1391 H, dari orang tua yang masih keturunan Imam Hussein bin Ali ra.

Habib Ali bin Abdurrahman al-Jufri menjadi sosok ulama dan da'i muda yang nama dan kiprahnya dikenal luas di berbagai negeri muslim, bahkan juga di dunia Barat.

Habib Ali Zainal Abidin bin Abdurrahman bin Ali bin Muhammad bin Alawi bin Ali bin Alawi bin Ali bin Ahmad bin Alawi bin Abdurrahman Maulah Al-Arsha bin Muhammad bin Abdullah al-Tarisi bin Alawi al-Khawas bin Abu Bakar Al-Jufri putra Muhammad putera Ali putera Muhammad putera Ahmad al-Faqih al-Muqaddam Muhammad bin Ali bin Sahab Mirbat Muhammad bin Ali Khalil Alawi Qassam anak putera Muhammad putera Alwi putera Ubaidullah Ahmad al-Muhajir ila Allah Isa putera Muhammad al-Naqib bin Ali al -Uraidhi bin Jaafar as-Sidiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zain al-Abidin putera dari Hussein (cucu Rasulullah saw) anak dari Ali bin Abu Thalib, suami dari Fatimah al-Zahra puteri Rasulullah .

Ibunya yang mulia puteri Marumah putera Hassan bin Alawi bin Alawi Hassan bin Ali al-Jufri.

Pendidikan:Di antara guru-guru beliau adalah:

- Habib Abdul Qadir bin Ahmad Al-Saqqaf, Jeddah

- Habib Ahmad Masyhur bin Thaha Al-Haddad

- Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki, Makkah

- Habib Attas Al-Habsyi

- Habib Abu Bakar Al-Masyhur Al-Adani

- Habib Muhammad bin Abdullah Al-Hadar

- Habib Umar bin Hafiz, Yaman, menjadi guru sekaligus sahabatnya juga dari 1993 hingga 2003.[Pos Kupang] 
Komentar

Tampilkan

Terkini