-->

Feodal Zaman Milenial di PT CMN

26 Mei, 2019, 20.08 WIB Last Updated 2019-05-26T13:09:44Z
LANGSA - Kerugian PT Cut Mutia Medica Nusantara (CMN) yang kini mencapai sekitar 6 milyar rupiah diduga disebabkan oleh buruknya manajemen yang dilaksanakan oleh anak perusahaan PTPN I Langsa tersebut. 

Menurut beberapa Karyawan Pimpinan (Karpim) PT CMN yang tidak ingin disebutkan namanya, pengelolaan manajemen perusahaan tersebut hancur sejak dipimpin T. Barosa. 


"Sejak T. Barosa menjabat sebagai Direktur PT CMN, perusahaan ini terus mengalami kerugian besar dan terancam tutup jika terus dibiarkan," ujar salah seorang sumber kepada LintasAtjeh.com, Minggu (26/05/2019), di Langsa. 

Dikatakannya, salah satu penyebabnya adalah diciptakannya proyek-proyek yang tidak perlu dibangun di lingkungan Rumah Sakit Cut Mutia (RSCM) untuk mengeruk keuntungan pribadi direktur melalui pegawainya. 

"Semestinya mekanisme pengerjaan proyek oleh pihak ketiga (Vendor_red) di RSCM ini sama dengan perusahaan BUMN. Dalam mengerjakan SPK, tidak diperbolehkan dikerjakan oleh karyawan terkecuali swakelola. Namun saat ini proyek-proyek disini dikerjakan oleh Dedy yang merupakan karyawan PT CMN," jelasnya. 

Lanjutnya, kami sebagai Karpim PT CMN merasa ada keanehan dalam pelaksanaan pengerjaan proyek-proyek tersebut, dimana pihak RSCM tidak mengetahui siapa kontraktor pelaksananya. Karena pembangunan itu dikerjakan langsung oleh Dedy yang merupakan mandor dalam bidang pembangunan. 

"Semestinya Dedy tugasnya mengawasi mutu kerjaan, bukan sebagai pelaksana. Apakah mandor ini perpanjangan tangan direktur untuk mengeruk keuntungan pribadi di PT CMN ini?" ketusnya dengan nada curiga. 

Selain masalah tersebut, sambung dia, buruknya kinerja Kepala RSCM Langsa, dr. Cut Diah yang terkesan tidak peduli dengan kondisi rumah sakit saat ini.

"Kepala RSCM sibuk dengan usahanya sendiri di Jalan A. Yani yaitu praktek kecantikan dan Diva Fitness. Jadi terkesan sama sekali tidak peduli dengan kondisi rumah sakit ini," tuturnya. 

"Cut Diah terkesan tutup mata dengan timbulnya kondisi kurang harmonis nya hubungan sesama karyawan pelaksana dan karpim. Padahal ini sangat berefek pada pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat di rumah sakit ini," tutupnya.  

Hingga berita ini ditayangkan, Direktur PT CMN, T. Barosa belum juga menjawab konfirmasi yang dikirim melalui pesan Whatsapp dari LintasAtjeh.com.[Sm/Mahfud] 
Komentar

Tampilkan

Terkini