LANGSA - Beredarnya isu dugaan pemukulan atau penganiayaan terhadap salah seorang Santriawati Madrasah Ulumul Qur'an (MUQ) Langsa, Nurul Amalia (13) Kelas 1 Sanawiah yang dilakukan oleh teman satu kamarnya pada hari Minggu, 31 Maret 2019, ternyata tidak bisa dibuktikan oleh keluarganya.
"Ketika orang tua santriawati melakukan pemeriksaan ke Dokter Rumah Sakit Umum Langsa, ternyata Nurul Amalia tidak menemukan tanda-tanda bekas penganiayaan (pemukulan)," ujar Tgk Darmansyah, selaku Wakil Wadir Madrasah Ulumul Qur'an (MUQ) Langsa kepada LintasAtjeh.com, Senin (08/04/2019).
Menurut dianogsa dokter, lanjut Darmansyah, santriawati tersebut mengalami penyakit sesak napas dan tekanan darah tinggi. Bahkan dirinya sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Langsa selama 4 hari.
"Sewaktu Nurul di Rumah Sakit, kami telah menjenguknya bahkan langsung konsultasi dengan dokter yang menanganinya. Bahkan segala biaya selama ia di RSU telah kita selesaikan," tutur Darmansyah yang didampingi oleh Yulia Rahmi, SSi, selaku Pengasuhan Putri.
Meskipun demikian, Kedua orang tua Santriawati, Ismail dan Salmiati telah meminta ma'af serta membuat pernyataan kepada pihak Guru MUQ Langsa. Bahkan, seorang wali santri (Keluarga Nurul) sangat menyayangkan tindakan terhadap orang tua Santriawati yang telah mengedarkan dugaan tersebut.
"Semoga hal ini jangan terulang dikemudian hari, karena hal seperti ini dapat tercoreng nama baik sekolah. Apalagi sekolah Madrasah Ulumul Qur'an (MUQ) Langsa telah dikenal seluruh Indonesia," pintanya. [Mahfud]