BANDA ACEH - Ketua Peusaba Aceh Mawardi Usman mengatakan kewajiban seluruh rakyat Aceh menjaga Islam dan adat istiadat Aceh yang berlandaskan Islam. Sejak masa lalu Aceh adalah kawasan yang melaksanakan syariat Islam secara kaffah diperkuat oleh adat istiadat yang Islami yang dipuji oleh kaum penjelajah muslimin berbagai belahan dunia.
"Dalam sejarah ribuan tahun semenjak Lamuri tahun 1039 yang diserang Cola, lalu Sriwajaya menyerang Lamuri dan Pasai, kemudian Majapahit, Portugis dan Spanyol serta Belanda, hingga hari ini Aceh belum pernah menundukkan muka di depan bangsa asing," tegas Mawardi kepada LintasAtjeh.com melalui pesan whatsapp, Senin (04/03/2019).
Peusaba mengingatkan Aceh adalah kawasan adat istiadat dan juga kaya budaya. Jika adat dan budaya Aceh terus diganggu seperti kejadian pergantian Ketua MAA yang dilakukan Plt Gubernur yang menabrak aturan diluar kewenangannya dan jika dibiarkan maka akan menghilangkan adat istiadat Aceh yang baru bangkit setelah konflik sekian lama.
Peusaba meminta rakyat Aceh bersatu padu melindungi adat istiadat Aceh dan bahu membahu seayun langkah menjaga adat istiadat Aceh dan melawan pemimpin zalim.
"Sehingga adat istiadat Aceh terus terjaga hingga akhir masa. Rakyat Aceh harus menjaga adat seperti dalam kata-kata dalam hikayat dan satu lagi yang paling mengerikan adalah akan terganggunya perdamaian Aceh," ujarnya.
"Mate Aneuk mupat jeurat matee adat pat ta mita. Hudep saree matee beusajan sikrek kaphan saboh keureunda. (Dengarkanlah mati anak kita tahu kuburan, mati adat dimanakah Tuan kita mencarinya. Hidup kita satu tujuan ketika kematian datang kita dibalut satu kain kafan satu keureunda)," tandas Mawardi.[*/Red]