BANDA ACEH - Senator H. Fachrul Razi turut hadir sebagai pemateri dalam seminar internasional di Aula Kampus STAI Tgk. Chik Pante Kulu, Darussalam, Selasa (05/02/2019). Seminar Internasional ini dilaksanakan oleh Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Tgk. Chik Pante Kulu.
Seminar diikuti 200 peserta guru dari berbagai sekolah dan dosen dari beberapa universitas itu bertemakan "Peran Pendidikan Islam dalam Membangun Peradaban Dunia."
Ketua Panitia Sarina Aini mengatakan tujuan diadakannya seminar ini adalah untuk membangun Islamic world view para peserta seminar yang terdiri dari dosen dan guru sebagai pendidik.
"Kegiatan ini menghadirkan 2 orang pemateri, yaitu Rektor KUIS (Kolej University Islam Selangor) Prof. Abdul Halim dan Senator DPD RI H. Fachrul Razi, MIP," kata Sarina.
Ketua STAI Tgk. Jamaluddin, MA, dalam sambutannya mengatakan bahwa tanda wujudnya peradaban adalah berkembangnya ilmu pengetahuan. Selain itu maju mundurnya suatu peradaban juga tergantung pada ilmu pengetahuan.
"Namun ilmu pengetahuan tidak mungkin hidup tanpa komunitas yang aktif dalam mengembangkannya. Disinilah dibutuhkan peran para pendidik dalam mendidik anak didiknya," kata Tgk. Jamaluddin.
Dilansir media fokusparlemen.com dalam pemaparannya, Senator Fachul razi, MIP, menuturkan bahwa Islam mempunyai kurikulum yang bagus dan luar biasa yaitu Al Qur'an dan Hadits.
"Hanya saja peradaban Islam terkikis oleh revolusi industri rekayasa global. Ummat Islam saat ini terjebak dalam peradaban Eropa," kata Senator Fachrul razi.
Ia juga menyarankan bahwa sudah saatnya kita kembali pada kurikulum awal dalam rangka membangun peradaban dunia. Selain itu ke depan semoga para pendidik, bukan hanya sekedar mendidik dalam mentransfer ilmu akan tetapi juga sebagai pembentuk karakter sebagai manifestasi dari ilmu pengetahuan.
"Kembali kepada sistem pendidikan Islam yang sempurna, jika Aceh ingin kembali kepada kejayaan dimasa depan," jelas Fachrul Razi.
Senator Muda Aceh yang juga Pimpinan Komite I DPD RI memaparkan sejarah peradaban Islam dan perkembangan pendidikan Islam dari masa Rasulullah hingga masa Utsmani Turki.
"Peradaban Islam berkuasa selama 1200 tahun dan akhirnya jatuh setelah kebangkitan peradaban barat," jelas Fachrul Razi yang juga Master Ilmu Politik dari Universitas Indonesia ini.
Fachrul Razi memaparkan bagaimana pendidikan di dunia sekarang telah terjebak dengan pola kurikulum modern dan meninggalkan sistem pendidikan Islam yang pernah berkuasa selama 1200 tahun.
"Pasca kebangkitan barat, terjadi perubahan rekayasa global yang menggantikan sistem
Islam dengan sistem sekuler," jelas Fachrul Razi.
"Peradaban Islam berkuasa karena Al Qur'an dan Hadits dijadikan pondasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan. Namun saat ini Islam melemah akibat hegemoni dan rekayasa global oleh barat," tegas Fachrul Razi.
Sementara itu, pemateri Prof. Dato Abdul Halim Tamuri dalam makalahnya yang berjudul "Revitalisasi Kecemerlangan Guru dalam Pendidikan Islam" menyampaikan bahwa peralihan peran pendidik dari orang tua ke guru menyebabkan peran pendidikan sangat penting.
"Oleh karena itu, untuk membangun peradaban Islam saat ini adalah dengan membangun para gurunya," kata Prof. Abdul Halim.
Dalam hal ini Prof. Abdul Halim juga menegaskan bahwa fungsi guru bukan hanya sebagai mudarris dan mu'allim akan tetapi juga sebagai mursyid, murabbi bahkan muaddib.[*/Red]