-->

Sejumlah Kiai Sepuh Absen Hadiri Munas Alim Ulama NU

27 Februari, 2019, 22.02 WIB Last Updated 2019-02-27T15:02:33Z
Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj disaksikan Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar dan sejumlah menteri kabinet kerja seusai membuka konsolidasi jelang satu abad Nahdlatul Ulama (NU) dalam rangka hari lahir Ke-93 NU di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis 31 Januari 2019. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

BANJAR - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar acara Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, Citangkolo, Kota Banjar, Jawa Barat.

Namun, sejumlah sesepuh NU, seperti pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Solahuddin Wahid atau Gus Solah; pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus; Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar, Maimun Zubair atau Mbah Moen; hingga pimpinan Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah (Jatman), Luthfi bin Yahya tak tampak hadir.

Lewat pesan singkat pada Tempo, Gus Solah menyatakan berhalangan hadir karena ada urusan di pondok pesantrennya. "Tidak, saya banyak kegiatan di Tebuireng," katanya, Selasa, 26 Februari 2019.

Sementara itu, belum ada informasi penyebab ketidakhadiran tokoh-tokoh NU lainnya. Wakil Ketua Panitia Munas Alim Ulama, Abdul Manan Gani, menduga para sesepuh lainnya tidak bisa hadir karena faktor kesehatan. "Ya beliau-beliau, kan, sudah sepuh, apalagi di sini lokasinya sulit, jauh," katanya pada Tempo, Rabu, 27 Februari 2019.

Dalam acara ini, kiai sepuh yang hadir di antaranya adalah TGH Lalu Turmudzi Badaruddin dari NTB dan Abuya (NTB) dan KH Muhtadi Dimyati atau Abuya Muhtadi dari Banten serta Rais A'am NU KH Miftachul Akhyar.

Saat Presiden Joko Widodo atau Jokowi datang, yang menyambutnya adalah Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf, dan Pengasuh Pesantren Miftahul Huda Al Azhar, Munawir.[Tempo] 
Komentar

Tampilkan

Terkini