ABDYA - Program bedah rumah yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) melalui Baitul Mal setempat belum berjalan maksimal. Pasalnya di lapangan banyak ditemukan rumah yang dikerjakan asal siap serta diduga ada permainan pengurus.
Dari penuturan salah seorang penerima manfaat di Kecamatan Jeumpa kepada LintasAtjeh.com, Kamis lalu menjelaskan, penerima mengaku menerima anggaran untuk bedah rumah tersebut sebesar Rp.17 juta rupiah, selanjutnya diambil pengurus Baitul Mal untuk membeli bahan-bahan yang diperlukan kebutuhan bedah rumah.
Namun jika dilihat dari bangunan yang dibedah petugas dan bahan baku yang digunakan tidak seimbang dengan jumlah anggaran yang diperoleh penerima manfaat serta barang yang dibelikan juga tidak pernah diberitahukan jumlahnya.
"Untuk mengetahui jumlah kebutuhan yang dibelanjakan terpaksa kita tanya sopir atau tukang, baru kita tahu," ujarnya.
Selanjutnya ia juga menjelaskan, yang terhitung hasil dari belanjaan kebutuhan untuk merahab rumah ini berupa batako sebanyak 1.200 buah, semen 15 sak, kerikil satu truk, seng 10 lembar, cat evalube 1 kaleng, cat minyak 1 kaleng dan satu kotak paku seng.
"Itu sajalah yang dibelanjakan pengurus Baitul Mal dan ditambah ongkos tukang sebesar Rp.3 juta," katanya.
Tidak hanya selesai disitu sebut penerima manfaat di Jeumpa, anggaran yang masuk dalam rekening saya dari Baitul Mal berjumlah sebesar Rp.17 juta diambil semuanya oleh pengurus yang ditugaskan Baitul Mal tanpa ada hitung-hitungan jumlah anggaran yang digunakan. "Inikan tidak enak seolah-olah kita tidak pernah melihat uang," ungkapnya.
Yang membingungkan kami sekeluarga, tambahnya lagi, pada penarikkan uang yang terakhir kali sebanyak Rp.5 juta lebih, semua diambil petugas kantor selaku pelaksana pekerjaan bedah rumah.
"Kami ingin kejelasan uang tersebut, dibelanjakan bahan apa sudah habis atau dikembalikan ke kantor atau yang lainnya," ujar penerima bantuan bedah rumah.
"Kami ingin kejelasan uang tersebut, dibelanjakan bahan apa sudah habis atau dikembalikan ke kantor atau yang lainnya," ujar penerima bantuan bedah rumah.
Sementara itu, Kepala Baitul Mal Abdya, Wahyudi Satria yang ditemui awak media, Minggu lalu menyebutkan, pelaksanaan bedah rumah tersebut bisa dilakukan oleh pemilik rumah bisa juga oleh petugas Baitul Mal itu sendiri tergantung pihak penerima maunya seperti apa yang penting dikerjakan sesuai dengan anggaran yang ada dan bisa dimanfaatkan.
"Terkait apa yang dilaporkan, pihaknya akan melakukan pengecekan lapangan dan melakukan rapat koordinasi dengan seluruh pengerus Baitul Mal," ucapnya singkat.[Adi S]