-->

Peusaba: Kawasan Hutan Bener Meriah Sudah Sejak Kerajaan Linge

21 Februari, 2019, 13.43 WIB Last Updated 2019-02-21T06:43:08Z
BANDA ACEH - Ketua Peusaba menyesalkan banyaknya hutan yang jatuh ke tangan pengusaha, di Kawasan Linge yakni Bener Meriah dan Takengon. Linge termasuk kerajaan lama yang kebesarannya setara dengan Kerajaan Pidier, Lamuri, Samudera Pasai dan Peureulak. 

"Namun hampir semua kawasan hutan peninggalan kerajaan telah jatuh ke tangan yang salah, banyak pohon ditebang atas dasar HGU dan berapa banyak sungai yang dangkal atau hilang," ujar Mawardi Usman selaku Ketua Peusaba, Kamis (21/02/2019). 

Peusaba meminta kawasan hutan tidak bisa diserahkan kepada perusahaan untuk dipotong kayunya, walaupun dengan janji akan ditanami kembali karena membahayakan lingkungan dan kestabiliitasi alam. 

"Karena kawasan itu merupakan habitat binatang liar yang  yang mestinya dilestarikan. Hal ini juga banyak terjadi sekarang, dimana gajah dan harimau turun ke wilayah penduduk manusia," ungkap Mawardi. 

Peusaba meminta agar kawasan HGU Bener Meriah dimasukkan dalam Hutan Adat Linge. Jadi kawasan itu harus ditanami kembali dan jangan dimanfaatkan untuk hal yang merusak lingkungan. 

Menerutnya, dalam sejarah Kerajaan Linge dipuji sebagai kerajaan besar yang didirikan dan diperintah pertama kali oleh Adi Genali. Kebesaran Kerajaan Linge malah dipuji oleh penghikayat Malem Diwa. 

"Ini menandakan pada masa lalu, kawasan Linge yang didirikan oleh Keturunan Makhdom Johan Berdaulat Pangeran dari Negeri Peureulak yang dibantu oleh para Sayid dari Arab dan para pendatang dari Persia adalah sebuah kerajaan yang diingat kebesarannya hingga kini dalam hikayat Aceh," jelas Mawardi diujung keterangannya.[*/Red] 
Komentar

Tampilkan

Terkini