LHOKSEUMAWE - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Malikussaleh (Unimal) gelar kuliah umum yang menghadirkan Dr. Zikri Muhammad, pemateri dari Universitas Malaysia Terengganu (UMT), Rabu (13/02/2019).
Kuliah umum bertemakan "The Issues and challenges of coastal community development in current era" dihadirkan oleh ratusan mahasiswa dan dosen yang digelar di gedung kuliah umum Fisip Unimal Bukit Indah, Lhokseumawe.
Dr. Zikri Muhammad kepada media ini mengatakan tema tersebut lebih melihat kepada isu-isu masyarakat pesisir terutama isu-isu kemiskinan, bagaimana itu teratasi sehingga tidak membawa ke masalah yang lain.
"Jadi saya memaparkan ini dari apa yang telah dilaksanakan di Malaysia terutama dari segi kerohanian, motivasi, jati diri masyarakat itu sendiri agar bisa keluar dari masalah kemiskinan," ujarnya usai acara tersebut.
Harapannya kepada ratusan mahasiswa yang hadir ialah memperlengkapkan diri untuk mengatasi masalah-masalah sosial yang terjadi dikalangan masyarakat. Negara Indonesia sendiri, menurutnya sudah pasti mempunyai program-program tertentu untuk menghadapi masalah tersebut.
"Kita harapkan mahasiswa memamfaatkan ilmunya untuk mengatasi masalah kemiskinan dalam masyarakat, karena mereka adalah pemimpin masa depan bangsa," ungkapnya.
Lanjutnya, Kota Lhokseumawe merupakan kota yang istimewa dan hampir sama di Terengganu. Karena daerah itu juga merupakan satu bandar pesisir yang terletak di tepi laut, jika dilihat dari ciri-ciri topografi dan monografi itu hampir sama.
"Lhokseumawe itu kota istimewa dan sama dengan kota saya Terengganu, maka dari segi itulah kita bisa berkerjasama untuk membangunkan masyarakat agar terlepas dari kemiskinan," kata Dr. Zikri Muhammad yang merupakan dosen di Fisip UMT.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) M Akmal S Sos, MA, mengatakan kuliah umum itu merupakan program rutin yang dilaksanakan di Fisip dan juga sebagai bentuk realisasi dari penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Fisip Unimal dengan Universitas Malaysia Terengganu (UMT) untuk menentukan arah dan konsep yang akan dilakukan secara bersama-sama bagi kedua lembaga pendidikan tersebut.
"Ini program rutin yang dilakukan Fisip, dan ini MOU kita untuk membangun kerjasama khusus antara Fisip Unimal dengan Fisip UMT," katanya.
Lanjutnya, kegiatan itu akan terus berlangsung dan akan rutin dilaksanakan untuk memberi mata kuliah umum, kerjasama penelitian dan itu semua bagian dari MOU kedua universitas tersebut.
"Acara hari ini khusus membahas tentang masyarakat pesisir, bagaimana mengembangkan masyarakat pesisir di Lhokseumawe. Karena banyak masalah dan kendala di dalam masyarakat tersebut yang rata-rata miskin, dengan ini maka akan membuat mahasiswa berfikir untuk melakukan penelitian kesana dan diarahkan untuk meneliti masyarakat pesisir sesuai dengan bidang ilmunya masing-masing," sebutnya.
Dengan terjunnya mahasiswa ke pesisir, sehingga bisa melihat kemiskinan yang nyata yang dialami oleh masyarakat.
"Harapan saya kepada mahasiswa agar melihat realitas yang terjadi di Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara. Itu harus jadi fokus mahasiswa untuk melakukan penelitian di masyarakat pesisir," pintanya.[*/Red]