JAKARTA - Dikutip dari akun Fahri Hamzah, Senin (11/02/2019), dirinya mengulas tentang ekonomi bocor yang disampaikan Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto. Bahkan pernyataan mantan Danjen Kopassus tersesbut juga sudah ditanggapi Petahana, Joko Widodo dengan mengatakan kalau ada kebocoran 'Laporkan saja'.
Berikut postingan lengkap Fahri Hamzah yang saat ini aktif mengkampanyekan Ormas Garbi di beberapa daerah di Indonesia ini:
Dari pulau Sulawesi, saya ingin menulis soal "Ekonomi Bocor" seperti yang disampaikan oleh calon presiden nomor 02. Sebab beritanya heboh dan calon presiden nomor 01 telah menanggapi sederhana dengan mengatakan, "laporkan saja". Padahal yang tertangkap sudah banyak.
Mari kita membaca alam pikiran Pak Prabowo sebagai calon presiden yang menurut saya punya narasi kuat. Dalam debat capres lima tahun yang lalu, Prabowo bilang ekonomi kita bocor, hampir semua orang tertawa terutama pendukung Jokowi.
Setelah hampir lima tahun berlalu, tawa itu mulai hilang. Karena fakta-fakta dibalik ekonomi bocornya Pak Prabowo terungkap. Dulu bilang uangnya ada, tapi utang pemerintah semakin menumpuk. Uang yang jadi darahnya ekonomi ternyata bersumber dari utang.
Itu karena apa? Karena fakta bahwa ekonomi kita bocor sebagaimana menjadi keyakinan pak Prabowo lambat laun makin terbukti. Gali lobang-tutup lobang APBN jadi tradisi. Utang hanya untuk bayar bunga utang setiap tahun, bahkan diakui juga oleh Bu Sri Mulyani.
Defisit neraca perdagangan terparah juga ada di akhir-akhir pemerintah ini. Defisit ini artinya kita kehilangan banyak sekali potensi devisa karena impor kita lebih banyak dibanding ekspor. Uang bocor dan tersedot ke luar negeri. Ini juga diakui oleh Pak Darmin sebagai Menko.
Narasi ekonomi bocor yang dilontarkan Pak Probowo ini saya anggap mendalam dan kuat pasti tidak muncul begitu saja. Saya ingat dulu, jauh sebelum menjadi capres, Prabowo muncul dalam dunia politik dengan menawarkan gagasannya ke kampus-kampus. Bahkan sebelum Gerindra lahir.
Dia berani berdebat dan masuk kampus dengan membawa gagasan ekonomi dan nasionalisme. Tema yang dibawa pun tidak jauh dari narasi ekonomi bocor ini. Dan kini, narasi itu setidaknya telah terangkum dalam buku yang beliau tulis berjudul Paradoks Indonesia.
Sekali lagi narasi ini kuat dan tidak main-main. Dan diucapkan oleh Pak Prabowo yang saya yakin beliau juga bukan tokoh sembarangan dalam lanskap politik dan sejarah Indonesia.[Red]