BANDA ACEH - Di masa perjuangan Islam, banyak sahabat Rasulullah berlatar belakang pedagang dan saudagar sukses. Dukungan finansial dari para saudagar inilah yang dijadikan sebagai bekal perjuangan mensyiarkan Islam ke seluruh penjuru dunia.
Petikan kisah tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Aceh Dyah Erti Idawati, dalam sambutannya saat membuka secara resmi Talk Show Ekonomi Syari'ah. Kegiatan yang dirangkai dengan pelantikan Asosiasi Muslimah Pengusaha (ALISA) Khadijah ICMI Aceh itu, di pusatkan di Aula Tgk Chik di Tiro Hotel 88, Sabtu (23/02/2019).
"Para sahabat Rasulullah kebanyakan berlatar pedagang. Bahkan Siti Khadijah istri Rasulullah adalah seorang saudagar sukses yang sangat terkenal. Dari aktivitas inilah, dukungan finansial bagi syiar-syiar Islam menjadi lebih kuat. Makanya Rasulullah menekankan para umatnya tentang pentingnya fondasi ekonomi bagi keluarga," katanya.
Dyah menambahkan, tauladan dari Siti Khadijah telah menjelaskan, bahwa menjadi saudagar dalam Islam bukan semata-mata monopol kaum pria, Siti Khadijah membuktikan kalau perempuan Islam juga punya kemampuan untuk menjadi pengusaha.
"Karena itu, maka itu sangatlah tepat kalau asosiasi pengusaha muslimah ICMI menggunakan ‘Khadijah’ sebagai nama organisasinya. Kit semua tentu bercita-cita agar organisasi ini mampu melahirkan Khadijah-Khadijah di ngeri kita, khususnya di Aceh ini. Kalau perempuan Aceh bisa diberdayakan untuk bisa menjadi pengusaha, niscaya ekonomi daerah kita akan bangkit, sehingga angka kemiskinan dapat kita tekan ke titik yang lebih rendah," ujar Dyah Erti.
Dosen Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Unsyiah itu menambahkan, Peluang untuk mencetak Khadijah baru sangat terbuka, sebab secara historis, perempuan Aceh adalah perempuan pejuang dan mandiri seperti Cut Nyak Dhien, Cut Meutia dan sejumlah pahlawan Aceh lainnya.
"Secara kodrati, perempuan juga punya keunggulan dibanding kaum laki-laki dalam mengelola bisnis, di ataranya, perempuan lebih mudah membangun jaringan, karena secara umum tipikal pergaulan perempuan lebih luwes ketimbang laki-laki. Tidak heran jika usaha yang dikelola perempuan umumnya lebih cepat dikenal masyarakat luas ketimbang usaha yang dikelola laki-laki," imbuh Dyah.
Selain itu, sambung Dyah, dalam hal melihat peluang usaha, perempuan juga lebih kreatif dan lebih jeli. Terkadang hal yang tak terpikirkan oleh laki-laki karena dianggap bisnis sepele, justru bisa mendatangkan keuntungan bila ditangani oleh kaum perempuan. Dyah menambahkan, sifat perempuan yang lebih telatenan dan rapi dalam berbisnis juga lebih unggul dibanding laki-laki. Selain itu, perempuan juga tidak mudah putus asa ketika mengalami tekanan.
"Hal ini dapat dibuktikan saat perempuan di PHK dari pekerjaannya, biasanya mereka cepat bangkit dengan mengesampingkan gengsinya untuk memulai usaha baru dari bawah. Kelebihan inilah yang harusnya dapat diperkuat perempuan Aceh untuk menumbuh kembangkan semangat berwirausaha di Bumi Serambi Mekah ini," imbau Dyah Erti.
Oleh karena itu, wanita yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dekranasda Aceh itu berharap agar ALISA Khadijah ICMI Aceh mampu mengoptimalkan kelebihan tersebut.
"Sekali lagi, selamat Kepada pengurus Alisa Khadijah ICMI Aceh, yang baru dilantik. Jadilah pengusaha yang mampu menjadi pemantik bagi bangkitnya kesadaran perempuan Aceh untuk terjun dalam dunia bisnis. Dengan demikian partisipasi perempuan Aceh dalam pembangunan semakin meningkat, sehingga posisi perempuan juga lebih kuat di tengah masyarakat," tandas Dyah Erti Idawati.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Alisa Khadijah ICMI Pusat Ina Marlina, dalam sambutannya mengingatkan, bahwa untuk memajukan suatu usaha dibutuhkan kemampuan untuk menilai diri dan mampu menjaga kepercayaan.
Senada dengan Ketum Alisa Khadijah ICMI Pusat Ketua ICMI Aceh Prof Farid Wajdi, dalam sambutannya menegaskan, bahwa kemampuan sifat Rasulullah yang sangat amanah membuat Siti Khadijah memberikan kepercayaan kepada Rasulullah untuk mengelola usahanya.
Usai foto bersama, Dyah Erti bersama Ketua ICMI Aceh dan Ketum DPP Alisa Khadijah Pusat meninjau sejumlah gerai hasil kerajinan dan produk-produk unggulan para anggota Alisa Khadijah Aceh, di halaman parkir Hotel 88.[Humas Aceh]