ACEH TAMIANG - Sejumlah karyawan kontrak PT Bormindo yang diberhentikan dari pekerjaannya mendatangi Kantor PT. Pertamina Ep Field di Desa Kompleks Pertamina Rantau, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang, Rabu (12/12/2018) untuk melakukan aksi demo.
Aksi demo yang berujung ricuh ini berawal pada saat para tenaga kontrak tersebut mendatangi PT Pertamina EP Field Rantau dikarenakan perusahaan pertambangan minyak milik negara tersebut merupakan induk dari PT Bormindo. Sehingga karyawan yang diberhentikan sepihak tersebut meminta pertanggungjawaban dari PT. Pertamina Ep Field Rantau dan menuntut agar dipekerjakan kembali atau diberi pesangon besar.
Kedatangan para karyawan kontrak yang diberhentikan sepihak tersebut dihadang oleh Pam Instansi dari personil TNI dan Satuan Pengamanan (Satpam) PT Pertamina.
Setelah bernegosiasi dengan aparat TNI yang menjaga aset negara tersebut, beberapa perwakilan dari karyawan diperbolehkan menemui pimpinan PT Pertamina EP Field Rantau untuk menyelesaikan permasalahan.
Namun dari pertemuan tersebut, para karyawan yang merupakan tenaga skill dan berpengalaman di bidang pengeboran tidak menemukan titik terang sehingga membuat situasi semakin memanas.
Para karyawan yang merupakan warga sekitar Komplek Pertamina tersebut menjadi marah manakala mendengar bahwa pemutusan hubungan kerja itu tidak ada hubungannya dengan PT Pertamina. Karena mereka bukan bekerja sebagai karyawan di PT Pertamina, melainkan di PT Bormindo.
Melihat situasi mulai memanas, petugas keamanan meminta bantuan ke Kodim 0104/Atim, Kodim 0117/Atam dan Yonif Raider Khusus 111/KB untuk membantu pengamanan perusahaan milik negara tersebut.
Tim Cadangan TNI langsung disiagakan untuk berjaga di depan pintu gerbang kantor. Beberapa saat kemudian, bantu personil dari Pasukan Penanganan Konflik Sosial (PKS) tiba dan langsung melakukan penyekatan supaya menahan para pendemo.
Akibat tersulut emosi, para pengunjuk rasa semakin beringas dan mencoba menerobos blokade Pasukan PKS dari TNI untuk dapat masuk ke Komplek Pertamina. Bahkan pengunjuk rasa melakukan pelemparan ke arah Pasukan PKS.
Karena situasi semakin memanas, Pasukan PSK dibantu personil lainnya mengeluarkan tembakan peringatan sambil bergerak maju untuk memecah kumpulan para pengunjuk rasa. Namun tembak peringatan tersebut tidak digubris oleh massa yang sudah bertindak anarkis tersebut.
Pasukan TNI telah bersiaga terus bergerak maju dengan formasi paruh lambing sambil melepaskan tembakan gas airmata dan menyemprotkan water cenon untuk memisah para demonstran. Tindakan itu berhasil membubarkan massa yang berkerumun.
Sementara Tim Intel berhasil masuk kekerumunan massa dan mengamankan beberapa provokator aksi tersebut. Kemudian Tim Medis langsung mengevakuasi para korban luka-luka.
Latihan gabungan dalam simulasi "Penanganan Konflik Sosial" tersebut dihadiri oleh Pasiops Kodim 0104/Atim Kapten Inf Suharyanto, Pasiops Kodim 0117/Atam Lettu Inf Asroni, Kepala Security PT Pertamina Ep Field Rantau, Nasbin Harahap. Staf Security, Mayor Inf Budi Oktafian.
PT Pertamina EP Field Rantau sangat mengapresiasi kegiatan simulasi penanganan konflik sosial tersebut yang dilaksanakan Kodim 0104/Atim dan Kodim 0117/Atam serta Yonif Raider Khusus 111/KB.[Sm/Zf]