JAKARTA - Untuk pencarian korban kecelakaan pesawat Lion Air JT610 terus dilakukan dan melibatkan unsur laut (wilayah perairan) dengan tetap mengerahkan 69 unit kapal sesuai hari sebelumnya. Luas area pencarian bawah air diperluas 5,4 KM2, antara lain daerah prioritas 1A bawah air dengan kapal Baruna Jaya serta daerah prioritas 1B dengan kapal Dunamos.
Daerah prioritas 2 untuk pencarian permukaan air seluas 360 NM2 yang dioperasikan oleh 40 kapal dari BASARNAS, Kementerian Perhubungan, Polisi Air (Polair), KPLP, Bea Cukai dan Pertamina. Kemudian daerah prioritas penyisiran darat dilakukan sepanjang garis pantai Tanjung Pakis sejauh 15 KM.
Daerah prioritas penyelaman diperluas 1,8 KM2 yang diperkuat menjadi 176 orang dibandingkan hari sebelumnya 152 orang tim penyelam gabungan, dengan rincian 41 orang TIM Basarnas Special Group (BSG), 38 orang dari Penyelam Komando Pasukan Katak (Kopaska).
"Kemudian 28 orang Detasemen Jalamangkara (Denjaka), 17 Tim penyelam Taifib atau Batalyon Intai Amfibi Korps Marinir, lima orang Kantor Sar Semarang, tujuh orang Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Indonesia (KPLP)," demikian jelas Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, Rabu (07/11/2018) dalam pesan elektroniknya kepada LintasAtjeh.com.
Selanjutnya, kata dia, ada Korps Brigade Mobil (Brimob) empat orang, 16 orang POSSI Semarang, Indonesia Diver lima orang, Polair 14 orang serta Kantor SAR Lampung satu orang.
Masih jelas Nanang, rencana operasi melalui pencarian udara seluas 190 NM2 menggunakan tiga helikopter, yaitu satu unit HR -1519, satu unit HR -1301, satu unit HS -4207.
"Untuk unsur penanganan di darat tetap tersedia ambulance 30 unit, yang meliputi sembilan unit dari POLRI, PMI enam unit serta 14 unit instansi lainnya," ujarnya.
Dijelaskannya juga, hingga Selasa (06/ 11/2018) pukul 21.00 WIB, Lion Air menerima konfirmasi dari Badan SAR Nasional (BASARNAS) evakuasi 22 kantong jenazah, sehingga total terbaru ialah 186 kantong.
Adapun rinciannya, lanjut Nanang, tanggal 05 November 26 kantong, 04 November 34 kantong, 03 November 31 kantong, 02 November delapan kantong, 01 November 9 kantong, 31 Oktober 8 kantong, 30 Oktober 24 kantong dan 29 Oktober 24 kantong.
"Proses identifikasi (Disaster Victim Identification) yang berada di RS POLRI tetap dilakukan. Tim DVI POLRI telah memberikan konfirmasi hasil identifikasi 44 jenazah hingga Selasa (06/11/2018)," tutupnya.[*/Red]