-->

Pansus DPRK Aceh Tamiang Temukan Genset Tidak Keluar Tegangan di Sejumlah Puskesmas

05 November, 2018, 17.25 WIB Last Updated 2018-11-05T10:25:38Z
ACEH TAMIANG - Kritikan publik terhadap pengadaan mesin genset (generator diesel) yang diperuntukkan pada setiap Puskesmas di Kabupaten Aceh Tamiang terus disuarakan.

Pasalnya, 14 (empat belas) unit mesin genset bermerek 'Krisbow' senilai Rp. 1,2 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran (TA) 2016 kemarin, sebagiannya tidak dapat dipergunakan sebagaimana mustinya.

Pihak perwakilan distributor mesin genset bermerek Krisbow (Krisnandi Wibowo) saat datang ke Aceh Tamiang pada awal bulan Oktober 2018 kemarin, menegaskan bahwa masalah mesin genset yang tidak dapat dinyalakan bukanlah tanggung jawab pihak ditributor

Menurut keterangan yang disampaikan oleh pihak perwakilan distributor, pada saat diserahkan tahun 2016 lalu, seluruh genset dalam kondisi baik, dan sudah dilakukan pengecekan selama setahun masa garansi, yakni sampai dengan tahun 2017 kemarin.

Atas permasalahan itu, Panitia Khusus (Pansus) Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tamiang berupaya melakukan pemantauan terhadap kondisi mesin genset ke sejumlah Puskesmas.

Hasil sementara yang diperoleh, ada beberapa mesin genset yang dapat dinyalakan dan ada juga yang tidak keluar tegangan arus listrik.

Demikian disampaikan Wakil DPRK Aceh Tamiang, Juanda SIP, kepada LintasAtjeh.com, Senin (05/11/2018).

Juanda turut menjelaskan bahwa Tim Pansus DPRK Aceh Tamiang belum melakukan pengecekan secara menyeluruh terhadap sejumlah genset yang menyala.

"Nanti akan kembali kita lakukan pengkajian tentang yang permasalahan yang terjadi pada mesin genset yang harga pengadaannya mencapai angka Rp. 1,2 miliar," terang Juanda.

Ia menambahkan, dari berbagai sumber informasi yang diterima, mesin genset bermerek 'Krisbow' tersebut tidak bisa difungsikan secara baik dikarenakan tidak sesuai dengan instalasi listrik yang ada di
setiap Puskesmas.

"Idealnya mesin genset mewah bermerek krisbow harus disesuaikan dengan instalasi listrik 3 phase agar pembagian arus seimbang sehingga mesin dapat bekerja secara normal," sebut Juanda.

"Kita menilai bahwa perencanaan pengadaan mesin genset tersebut kurang memperhatikan faktor yang dibutuhkan oleh pihak Puskesmas," pungkasnya.[ZF]
Komentar

Tampilkan

Terkini