-->

Daniel Abdul Wahab Bangun Jembatan Ibadah Untuk Warga

18 November, 2018, 21.14 WIB Last Updated 2018-11-18T14:17:54Z
BANDA ACEH - Menyahuti aspirasi warga, Wakil Ketua Komisi B DPRK Banda Aceh Daniel A Wahab membangun jembatan kecil yang dinamakan jembatan ibadah.Meski terlihat mungil, jembatan yang menjadi jalan penghubung warga Gampong Lampaseh Kota dengan Lampaseh Aceh dirasakan banyak manfaat oleh warga sekitar. 

Selain sebagai fasilitas penyeberangan warga beraktivitas, jembatan itu juga digunakan oleh masyarakat untuk melakukan shalat berjamaah. Bahkan, anak- anak yang melaksananakan pengajian juga menggunakan jembatan tersebut.

Memang, jembatan bercat putih dengan lebar satu meter ini tepat berada di depan Masjid Mujahirin, Gampong Lampaseh Kota, Banda Aceh. Jembatan itu menghubungkan Gampong Lampaseh Aceh yang dipisahkan oleh sungai. Uniknya, jembatan berlantai papan ini dirancang khusus untuk pejalan kaki agar tidak cepat rusak. 

Daniel A Wahab mengaku, terbangunnya jembatan tersebut berkat kerjasama semua pihak. Baik masyarakat dari dua gampong itu dan dirinya sebagai pengusul program, maupun Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) selaku Pengguna Anggaran (PA). Dia merasa, tanpa ada kerjasama semua pihak jembatan itu mustahil keberadaannya. 

Daniel mengisahkan, ide pembungunan jembatan itu berawal dari permohonan dari warga sekitar pada dirinya. Masyarakat beranggapan, jika jembatan ini dibangun memudahkan aktifitas antara dua gampong tersebut. Terutama, aktifitas shalat berjamaah karena tepat di depan jembatan ada masjid. 

“Pertama, saya Caleg Dapil Meuraxa dengan Kuta Raja dan juga sebagai warga Lampaseh  menyahuti aspirasi dari masyarakat  dari Dapil saya. Otomatis, aktifitas saya selalu di kawasan ini, kita selalu melakukan interaksi dengan warga," ujar Daniel. 

"Baik persoalan  jalan, jembatan dan infrastruktur lainnya. Maka, timbullah aspirasi mereka membangun jembatan itu,” ungkap Daniel Jumat pekan lalu.

Selanjutnya, program itu diusulkan dalam pembahasan Anggaran Pembangunan Belanja Kota (APBK) Banda Aceh 2018 dan mendapat persetujuan untuk dibangun. Kini, jembatan itu telah rampung dan Daniel berharap itu dapat bermanfaat bagi warga sekitar. 

“Kenapa kita namakan jembatan ibadah. Banyak warga yang menggunakan jembatan ini untuk melaksanakan amalan sehari-hari.  Baik itu, untuk warga dari Gampong Lampaseh Aceh yang melaksaanakan shalat berjamaah, maupun untuk anak-anak yang melakukan aktifitas mengaji di sore hari untuk menyebrang ke masjid Mahajirin,” ujar Daniel.

Daniel mengharapkan,  jembatan yang sudah dibangun ini dapat dijaga dan dirawat secara bersama- sama. Sehingga, tidak cepat rusak dan dapat dipergunakan dalam jangka waktu yang panjang.

Kedepan, kata dia, kita juga akan mengusulkan beberapa jembatan untuk dibangun baik melalui APBA maupun APBN. Misal, depan Pendopo Pangdam IM, jembatan yang masuk jalan nasional itu sangat keci sering macet juga lalu lintas wisatawan l. Ada lagi, jembatan jalan masuk samping SMA N 1 Banda Aceh Gampong Punge Jurong yang insha allah tahun depan akan dibangun. 

"Yang sangat membahagiakan, sekarang sedang dibangun jembatan pintu air antar Gampong Lampaseh Aceh dengan Merduati, itu juga usulan kita melalui Dana Otsus Aceh 2018,” ungkap Daniel.

Sementara itu, Imam Masjid Mujahirin, Muklis mengaku keberadaan jembatan tersebut dirasakan banyak manfaatnya, terutama dalam hal memakmurkan masjid. Menurutnya, selama ada jembatan itu, jamaah di Masjid Muhajirin selalu penuh. 

“Sebelum ada jembatan itu, warga dari Gampong Lampaseh Aceh harus melewati jembatan dasar yang jauh. Sekarang, warga hanya menyeberang saja sudah depan masjid. Selain itu, anak-anak yang belajar mengaji juga sudah bertambah. Karena, jembatan ini lebih banyak dipergunakan untuk kegiatan ibadah. Maka, kita sepakat menamai jembatan ibadah,” ungkap muklis.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini