-->

Menuju Produk Berstandart Global, IBT Unimed Fasilitasi UMKM

20 Oktober, 2018, 08.43 WIB Last Updated 2018-10-20T01:43:47Z
MEDAN - Kampus menjadi sebuah kawah candra dimuka dalam hal perkembangan usaha. Baik usaha pemula (start up) maupun usaha mikro kecil dan menengah(UMKM), karena pioneer yang akan mencetak ahli-ahli yang mumpuni dalam pengembangan dunia usaha maupun teknologi.

Hal ini diungkapkan oleh Ir. Gopa Kusworo, M.Eng selaku Ketua Tim Analisis Lembaga Intermediasi Teknologi, Direktorat Kawasan Sains Teknologi Kemenristek Dikti, di sela-sela FGD Pembentukan Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) Universitas Negeri Medan.

Kegiatan yang dilaksanakan pada 18-19 Oktober 2018, dipusatkan di Aula Ruang Sidang A Gedung Biro Rektor. Turut hadir pada kesempatan tersebut Rektor Unimed Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd yang diwakili Wakil Rektor IV Prof. Manihar Situmorang, Ph.D, Ketua LPM Unimed Dr. Kustoro Budiarta, ME, Sekertaris LPM Unimed Mukti Hamjah, M.Si, Trainer Internasional Inkubator Bisnis Deva Primadia Almanda, M.Si, Direktur IBT Unimed, Drs. Dadang Mulyana, M.Pd, Dekan se-kawasan Unimed serta puluhan Tenant Kelompok UMKM.

Gopa menambahkan bahwa banyak start up yang muncul ke permukaan merupakan alumni dari perguruan tinggi. 

"Selain itu juga mahasiswa aktif tak kalah jumlahnya dalam mengembangkan usaha-usaha rintisan yang mewarnai perkembangan perekonomian di Indonesia," ungkapnya.


Sekjen Assosiasi Sains Techno Park Indonesia Direktur Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) Universitas Negeri Medan Dadang Mulyana memaparkan bahwa incubator bisnis ini merupakan kelompok intelektual kampus yang mendampingi dan membimbing kelompok-kelompok usaha kecil ataupun usaha rintisan untuk mampu berkembang menjadi penopang perekonomian bangsa.

"Dengan kata lain inkubator lembaga yang memberikan suatu program untuk membina dan mempercepat keberhasilan pengembangan bisnis melalui rangkaian program permodalan yang diikuti oleh dukungan pembinaan elemen bisnis lainnya," jelasnya.

Harapan kita, lanjutnya, kelompok-kelompok tenant yang selama ini dibina oleh Unimed mampu untuk mengembangkan produknya hingga menembus pasar global. Karena berbasis teknologi jarak dan waktu mampu di eliminir dalam perkembangan bisnis.

"Jadi tujuan kita adalah menjadikan UMKM atau start up tersebut menjadi perusahaan yang profitable, memiliki pengelolaan organisasi dan keuangan yang benar, serta menjadi perusahaan yang sustainable, hingga akhirnya memiliki dampak positif bagi masyarakat," tandasnya.

Dijelaskannya juga, ada 2 kelompok usaha yang kita bina yaitu ada kelompok in wall. Kelompok usaha ini adalah kelompok yang melakukan usaha dan memiliki kantor di dalam kampus serta kita fasilitasi manajemen dan teknologinya. Ini kebanyakan adalah usaha yang dimiliki oleh mahasiswa dan alumni.

"Sedangkan kelompok out wall merupakan kelompok usaha yang ada di luar kampus yang menjadi binaan LPM Unimed selama ini. Untuk fasilitas teknologi dan pemasaran tetap akan didampingi oleh inkubator sampai usahanya maju dan madiri," imbuh Dosen Teknik Elektro Unimed tersebut.[*/Red]  
Komentar

Tampilkan

Terkini