JAKARTA - Pendaftaran Calon Presiden dan Wakil Presiden untuk Pemilu 2019 tinggal menghitung hari. Sebelumnya, pendaftaran bakal calon anggota DPR telah dilakukan. Itu artinya menandakan telah masuk tahun politik.
Dalam suksesi kepemimpinan nasional yang akan diselenggarakan serentak dengan pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat ini diperkirakan akan diwarnai dengan dinamika politik yang hangat. Bahkan situasi hangatnya tersebut telah terlihat menjelang munculnya figur siapa yang digadang-gadang akan bertarung dalam Pemilu nanti.
Terkait hal itu, Ketua Umum Cendekia Muda Nusantara, Adi Baiquni dalam pesan elektroniknya, Jum'at (03/08/2018), meminta terutama kepada seluruh elite politik dan segenap tokoh-tokoh cendekia bangsa untuk mewujudkan dinamika politik yang kompetitif dan konstruktif.
"Khususnya para petinggi partai politik, petinggi ormas, serta ulama-ulama berpengaruh untuk bersama-sama menjaga agar tidak ada lagi politisasi agama (Islam) untuk kepentingan kelompok tertentu secara terbuka maupun tertutup," ujarnya.
Adi menegaskan agar semua menghindari politik kriminalisasi, diskriminasi serta mendiskreditkan kelompok suku, ras dan agama tertentu.
"Tidak boleh itu, jangan biarkan muncul karena akan merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara," tegasnya.
Selain itu, Adi juga meminta KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara dan pengawas Pemilu harus menjadi 'wasit' yang sportif dan kredibel.
"Kita harus bersama-sama menjaga dan membangun peradaban politik yang bermartabat. Menjaga terciptanya stabilitas sosial politik," cetusnya.[*]