BANDA ACEH - Sampah menggunung di Gampong Jawa harus dibersihkan total. Kawasan situs kesultanan harus dibangun ulang apapun ceritanya, ini adalah harga diri masyarakat Aceh.
"Layakkah kita menjadikan bekas istana tempat berdiam para raja-raja yang shaleh yang mengirimkan para ulama penyebar Islam ke Asia Tenggara dijadikan sebagai tempat listrik mengolah sampah dan makam ulama sebagai lokasi IPAL tempat pembuangan tinja," kata Ketua Peusaba Mawardi Usman kepada LintasAtjeh.com melalui pesan whatsapp, Jum'at (01/06/2018).
Dia menyampaikan, jika masyarakat diam dan membiarkan maka Allah akan mengutuknya. Ingatlah kisah Bani Israel yang menjadikan tempat Istana Nabi Sulaiman dan makam para Nabi sebagai tempat pembuangan sampah.
Dijelaskannya, kali pertama mereka diserang bangsa Asyiria sehingga dari 12 suku Bani Israel hanya tinggal dua suku yang tersisa. Ketika Allah membebaskan mereka kemudian kerajaaan Israel berdiri kembali.
Selanjutnya, Bani Israel berlaku jahat lagi dengan merusak Baitul Maqdis serta membuang sampah dan kotoran di Haikal Sulaiman dan makam para Nabi. Akhirnya Allah murka dan menghukum Bani Israel dengan mengirimkan bala bencana.
"Mereka diserang dan dihancurkan Bukhtanasar dari Babilonia. Kaum Bani Israel ditawan. Sejak itu Bani Israel menjadi bangsa tanpa negara, disanalah dikarang kitab ratapan ketika menjadi bangsa tanpa negara," jelasnya.
Masih kata dia, apa gunanya sebuah bangsa jika makam nenek moyang mereka yang berjasa dibuang kotoran dan sampah. Berlindunglah kepada Allah supaya jangan menjadi seperti kaum Bani Israel yang dikutuk oleh-NYA menjadi bangsa yang kehilangan negeri.
Kemudian, janganlah meremehkan dan diam diri. Karena Bangsa Israel dimusnahkan sebab orang pandai dan kuat berdiam diri terhadap kedzaliman.
"Maka jadilah Israel tanpa negeri terpencar di seluruh muka bumi. Lindungilah peninggalan para ulama dan raja shaleh penyebar Islam di Asia Tenggara," pungkas Mawardi Usman.[*]