MOMENTUM Pemilu Legislatif 2019 tahun depan ada beberapa karakter yang perlu dipertimbangkan jika dikaji dengan kepentingan umum untuk bakal calon legislatif.
Bagi bakal calon legislatif yang ingin mencoba bertarung 4 April 2019 mendatang bisa melaksanakan langkah-langkah untuk mewujudkannya sebagai wadah pembelajaran bagi pribadi dan masyarakat. Dengan demikian anggota legislatif yang terpilih nantinya bisa menjadi harapan masyarakat lima tahun kedepan, bermoral dan bertanggungjawab terhadap masyarakat atau konstituen yang diwakilinya.
Upaya untuk melakukan pendidikan politik yang sehat, jujur dan cerdas modal utama bagi bakal calon legislatif baik DPRK, DPRA, DPR RI dan DPD RI dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat dan kesiapan masyarakat untuk menghadapi Pemilu dengan tenang.
Pemuda
Kenapa pemuda? Karena Allah memberikan keistimewaan yang begitu besar pada para pemuda. Iya, kita. Usia, kesempatan belajar, idealisme dan energi, itu semua milik para pemuda. Tak hanya itu, Allah juga menganugerahkan kita kekuatan intelektual, ingatan dan analisa yang tajam.
Jika dilihat dari kepentingan, pemuda, sedikit sekali kepentingan pribadi lantaran beban tanggung jawab masih sangat sedikit. Dari situlah kita bisa melihat pemuda dan perlu diberikan tanggung jawab lebih.
Berpendidikan
Orang berpendidikan adalah orang yang telah mengalami proses belajar yang menghasilkan kemampuan mental yang baik dan berfungsi secara efektif dalam kehidupan pribadi dan kehidupan intelektualnya.
Kemampuan berpikir umum yang terlibat dalam membangun pengetahuan dan pengetahuan mengkritisi, kemampuan berkomunikasi secara efektif dengan ber bahasa sederhana dan mudah dipahami.
Kemampuan untuk belajar secara mandiri untuk berpikir, mencerna, mengkritisi dan membangun suatu pengetahuan/informasi.
Jika legislatif mempunyai pendidikan sudah otomatis memiliki beberapa karakter yang nantinya mudah dan leluasa dan sosial kemasyarakatan.
Organisatoris
Organisasi sebagai perkumpulan sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Maka tidaklah salah kalau organisasi dijadikan wadah yang tepat untuk mengembangkan setiap orang (khususnya remaja) menjadi dirinya sendiri yang berkepribadian.
Orang yang berorganisasi tentunya akan lebih berani berbicara di depan umum tanpa ada kegugupan karena mereka sudah terbiasa berbicara di tengah-tengah keramaian. Keberanian, kepercayaan diri, empati, mudah bergaul, mudah beradaptasi dan keterbukaan membuat masyarakat lebih mudah mendapatkan informasi sebagai keterwakilan masyarakat. Jika para organisatoris menjadi legislator tentunya tidak diragukan lagi akan kemampuan yang diemban.
Berpikir Positif (Qona’ah)
Rela menerima dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki sehingga jauh dari sifat kurang yang berlebihan. Orang qona’ah giat bekerja atau berusaha dan bila hasilnya kurang memuaskan, rela menerima dengan syukur kepada Allah.
Hikmah qona’ah adalah simbol rasa tentram dalam hidup, sehingga terhindar dari sifat serakah dan tamak. Orang-orang yang memiliki qona'ah tidak akan mementingkan kepentingan pribadi yang berlebihan. Di dalam dunia politisi tanpa imam akan dipolitisasi apapun yang menjadi keuntungan pribadi maupun kelompoknya.
Untuk Pemilu Legislatif 4 April 2019 mendatang, kita mengajak partai politik untuk memilih caleg yang mewakili partainya yang memiliki beberapa karakter yang diatas. Sehingga apabila caleg terpilih menjadi legislatif bisa diandalkan dan tidak perlu dikhawatirkan lagi. Dan apabila karakter itu dimiliki maka masyarakat juga leluasa mempercayakan kepercayaan kepada pribadi legislator tersebut.
Penulis: Zulkifli BI, S.Sos, M.Si (Koordinator Sekolah Pemimpin Muda Aceh/SPMA Kabupaten Pidie, Penerima The Frazi Award 2017, Wakil Ketua KNPI Pidie, Kader HMI dan Dosen Unigha Pidie)