-->


Koordinator SPMA Unsyiah: Lhokseumawe Butuh BLK!

23 Mei, 2018, 21.00 WIB Last Updated 2018-05-23T14:27:24Z
BANDA ACEH - Peningkatan SDM merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk dapat membentuk individu yang berkapasitas dengan memiliki keterampilan, keahlian, serta kemampuan kerja yang berkualitas pada sebuah usaha ataupun perusahaaan tertentu. 

"SDM yang memiliki kapasitas akan sangat bermanfaat untuk membuat sebuah usaha atau perusahaan dapat berkembang dan mencapai tujuannya yang telah direncakan demi kemakmuran dan kemajuan sebuah usaha maupun perusahaan," kata Koordinator Sekolah Pimpinan Muda Aceh (SPMA) Univeristas Syiah Kuala Muhammad Reza Saputra, Rabu (23/05/2018).

Lebih lanjut, peningkatan SDM akan membawa efek terhadap produktifitas seorang individu bekerja akan meningkat dimana kuantitas dan kualitasnya semakin baik, hal ini dikarenakan human skill, managerial skill serta technical skill karyawan semakin baik.

"Peningkatan SDM tentu dapat meningkatkan efesiensi waktu, tenaga, bahan baku yang dipakai hingga efektifitas mesin berkerja, dengan demikian biaya produksi dapat diperkecil sehingga harga jual mampu bersaing dipasaran,” tutur Reza yang juga Wakil Presma Unsyiah 2017.

Dia menjelaskan, dengan adanya peningkatan SDM berdampak positif bagi karyawan akan semakin ahli dan terampil dalam berkerja baik usahanya sendiri maupun perusahaan tempat karyawan bernaung, dengan demikian kerusakan barang dan gagal produksi semakin kecil dan bahkan bisa sampai tidak ada.

"Peningkatan SDM memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat atau pelanggan karena mereka memperoleh barang yang bermutu dan pelayanan yang lebih baik,” jelasnya.

Dia berpendapat, bahwa pentingnya Balai Latihan Kerja di bangun tentu sangat dinantikan oleh masyarakat terutama dapat meningkatkan keterampilan masyarakat dalam menekuni bidang kerja tertentu.

Selain itu, pada hakikatnya dapat meningkatkan kapasitas SDM yang ada untuk dapat meminimalisir angka pengangguran yang ada di sebuah daerah dimana selama ini selalu menjadi beban pemerintah terhadap angka-angka yang ada terlepas apa yang terjadi sebenarnya dimasyarakat.

“Dengan adanya Balai Latihan Kerja dapat kita jadikan langkah efektif dalam mengatasi permasalahan penggangguran hingga meningkatkan kompetensi tenaga kerja di daerah, sehingga para peserta yang telah mengikuti pelatihan pada BLK akan memiliki pengalaman, pengetahuan tambahan, dan keterampilan kerja yang tinggi," tuturnya.

"Dengan ini kita dapat mengembangkan usahanya sendiri maupun perusahaan tempat dimana calon pekerja bernanung nantinya, karena Balai Latihan Kerja merupakan harapan pengusaha yang tangguh dan pekerja profesional,” jelasnya.

Dia menambahkan, Kota Lhokseumawe telah ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan bagian dari Kawasan Strategis Nasional sebagai Kawasan Industri Lhokseumawe sejak 10 Maret 2008 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008.

Sejak ditetapkan hal tersebut katanya, oleh pemerintah pusat belum pernah ada Balai Latihan Kerja berstandar nasional di kota tersebut dan baru satu tahun yang lalu Kota Lhokseumawe kembali di tetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe guna mempercepat pembangunan ekonomi nasional melalui kawasan yang memiliki keunggulan ekonomi dan  geostrategis.

“Ada banyak peluang yang akan terjadi dimasa yang akan datang di Kota Lhokseumawe bekas kota petro dollar tersebut dan kita harus sudah siap dengan SDM yang kita miliki hari ini untuk dapat dimanfaatkan kedepannya sehingga kita semua harus mengatakan Sudah Saatnya Balai Latihan Kerja dibangun di Kota Lhokseumawe,” pungkas M. Reza putra Lhokseumawe ini.[*]
Komentar

Tampilkan

Terkini