JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Wilson Lalengke mengatakan beredarnya isu daftar media abal-abal di jejaring sosial tidak perlu disikapi dengan serius, karena isu ini merupakan persoalan biasa.
"Isu daftar media laba-laba (baca terbalik yaa), diamkan saja, soal kecil itu. Berkarya saja dan terus tingkatkan kualitas karyanya. Introspeksi internal, perbaiki kekurangan di sana-sini, terutama kualitas karya jurnalistik kita," kata Wilson melalui WhatsApp, Sabtu (26/05/2018) di Jakarta.
Wilson menjelaskan, seorang Jurnalis yang sangat penting diperhatikan adalah tulisan yang harus mengikuti kaidah berbahasa yang baik dan benar, foto jurnalistik yang keren dan bernyawa, berita video yang bermutu dan tampilan media yang menarik, interaktif, user-friendly dan bersahabat.
Wilson juga menjelaskan bahwa media adalah alat, karya jurnalistik adalah isinya. Sedangkan, periuk abal-abal dipakai untuk memasak rendang Padang, onde mak oeyy lamaknyo Uda. Tapi walaupun periuk bagus, harga puluhan juta, dipakai masak daging busuk, onde mak, mati awak karacunan beko mamakannyo.
"Jadi, biarkan sajalah apa kata orang tentang media kita, yang penting isinya harus berkualitas. Masyarakat yang akan menilai media kita, bukan institusi tertentu, bukan dewan pers, bahkan bukan menteri dan presiden sekalipun," ujar Wilson.[*]