JAKARTA - Demi melindungi petani lokal, Dirut Perum Bulog Budi Waseso memutuskan untuk tidak melaksanakan penugasan pemerintah terkait impor beras jilid II sebesar 500 ribu ton.
Alasannya, Buwas telah memastikan stok beras sudah lebih dari cukup untuk menjaga kestabilan harga.
Selain itu, dirinya berdalih Surat Persetujuan Impor (SPI) yang diterbitkan Kementerian Perdagangan masih belum diperlukan karena gudang instansi yang dipimpinnya sudah penuh.
"SPI terbit bukan berarti harus dilaksanakan dong. Nanti ditaruh di mana? Gudang saya sudah penuh. Kalau saya bilang, sudah ada perintah untuk impor, tapi kalau saya bilang belum perlu, ya tidak dipakai. Buat apa? Itu kan boleh dilaksanakan, boleh tidak," tegas Buwas seperti dilansir CNN (31/05/2018).
Secara detail, mantan Kepala BNN itu menegaskan bahwa pasokan beras Bulog tetap stabil.
Berdasarkan data lapangan, Bulog mampu menyerap rata-rata 11 ribu hingga 15 ribu ton per hari.
Lebih lagi, data Bulog per 30 Mei 2018 melaporkan realisasi pengadaan beras mencapai 1,4 juta ton. Dengan produksi lokal yang cukup tinggi, wacana impor justru bakal membuat petani lokal resah.
"Penyerapan kita tiap hari banyak, itu kami utamakan, yang penting kan stok masih ada dan harga stabil terjamin, ya sudah," pungkasnya.[Jitunews]