ACEH TAMIANG - Beberapa hari ini, salah satu warung milik warga di Desa Padang Langgis, Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang, dihebohkan oleh munculnya hewan reptil jenis cicak yang memiliki ekor bercabang dua.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh salah seorang warga Desa Padang Langgis, Sayed Adam kepada LintasAtjeh.com, Minggu (20/18/2018), cicak langka tersebut pertama kali terlihat sekitar 14 hari lalu.
"Selama 14 hari ini, setiap sore menjelang malam hari, cicak ekor cabang dua tersebut pasti akan muncul dan merayap di dinding warung milik abang saya untuk mencari makan," terang Sayed.
Dan dia juga menjelaskan, semenjak munculnya cicak ekor cabang dua di warung milik abangnya, banyak warga yang penasaran dan ingin melihat secara langsung.
"Malam kemarin, selepas shalat tharawih banyak teman-teman yang datang untuk melihat cicak langka itu, termasuk Datok Penghulu Desa Binjai, Suhendri. Bahkan Datok Suhendri langsung mengunggah di akun FB milik dirinya," sebut Sayed Adam.
Sementara itu ditempat terpisah, salah satu warga Aceh Tamiang yang paham ilmu mistik, Sulaiman mengatakan bahwa cicak ekor bercabang adalah satu fenomena hewan yang jarang terlihat.
Menurut Sulaiman, sebagian orang Melayu percaya bahwa cicak ekor bercabang adalah lambang keberuntungan. Jika rumah atau warung yang didatangi cicak ekor bercabang dipercaya akan memperoleh keberuntungan.
Sulaiman menambahkan, di Malaysia, terdapat golongan-golongan tertentu yang mempercayai tentang kehebatan ekor cicak bercabang karena memiliki unsur-unsur mistik bagi si pemakai. Banyak yang percaya bahwa siapa saja yang mempunyai atau menyimpan cicak ekor bercabang akan selalu menang dalam permainan judi.
Lanjutnya, cicak ekor bercabang adalah binatang langka dan sulit didapat. Pasalnya, tidak setiap kelahiran cicak menghasilkan anak dengan ekor bercabang. Biasanya, ekor cicak yang bercabang ini disebabkan penyimpangan genetik sejak fase embrio
"Oleh karenanya, tidak heran jika harga jual cicak ekor bercabang bisa menembus angka puluhan juta rupiah. Tetapi, semua itu tergantung dari kepercayaan masing-masing orang," demikian kata Sulaiman.[ZF]
