ABDYA - Prihatin terhadap masyarakat yang belum memiliki jamban, Kodim 0110 Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), bahu membahu memproduksi jamban dengan swadaya.
Informasi yang dihimpun LintasAtjeh.com, Rabu (16/05/2018), menyebutkan kegiatan pembuatan jamban tersebut dipusatkan di Makodim 0110 setempat, Jalan Bukit Hijau Keude Paya, Blangpidie.
"Ide membuat jamban sendiri berawal dari laporan para Babinsa yang mendapatkan banyak masyarakat tidak memiliki jamban. Demi kesehatan dan sanitasi jadi kita ikut berpartisipasi untuk itu," kata Dandim 0110 Abdya, Letkol Arm Iwan Aprianto.
Menurutnya, pembuatan Water Closed (WC) sudah dilangsungkan selama satu bulan lebih yang dikerjakan oleh anggota yang ahli di bidangnya, yakni Serda Albahari, Serda Supriyanto, Kopda Alex, Kopda Hendra Kelana dan Kopda Galih Kurniawan.
"Semoga saja ini menjadi terobosan yang baik dalam upaya kita membantu dan mengatasi kesulitan rakyat," ujar Dandim singkat.
Sementara itu Serda Albahari ditemui LintasAtjeh.com disela-sela pembuatan WC menerangkan, proses pembuatan jamban dibutuhkan kesabaran dan keuletan yakni mulai dari pencetakan, pembersihan, penghalusan dan terakhir pewarnaan (pengecatan).
"Susah sih iya, namun jika dikerjakan dengan penuh keikhlasan demi untuk rakyat insha Allah hasilnya tidak kalah bagus dari produksi pabrikan," jelasnya singkat.
Hal senada juga diungkapkan Pasiops Kodim 0110/Abdya Kapten Inf Mohd Arifin selaku Perwira pengawas, menurutnya, jamban buatan Kodim 0110/Abdya itu juga memiliki standar kualitas yang baik dan mengimbangi dengan produk ternama lainnya yang beredar di pasaran.
Yang mana sebelumnya jamban ini telah terlebih dahulu dilakukan uji standar kelayakan, baik dari kesehatan, kenyamanan, maupun kekuatannya.
"Dikerjakan hampir satu bulan lebih jamban buatan Kodim 0110/Abdya ini telah mencapai 93 buah. Jumlah ini dikurang dengan beberapa buah jamban yang sudah terambil dan digunakan untuk masyarakat," ungkap Pasiops.
Ditambahkannya, memasuki bulan suci Ramadhan, kegiatan pembuatan jamban di bulan puasa tetap berlangsung demi kepentingan masyarakat.
"Kerja tetap lanjut namun tentunya tidak akan terlalu kita forsir, agar tidak mengganggu stamina anggota dalam menjalankan ibadah puasa," demikian tutup Pasiops.[Adi S]