-->

Dukungan Orangtua Penting Bagi Perkembangan Kemampuan Anak

20 April, 2018, 01.10 WIB Last Updated 2018-04-19T18:10:22Z
IST
KELUARGA merupakan aspek utama yang berpengaruh  terhadap perkembangan kemampuan anak. Keluarga dapat memberi dampak positif dan negatif bagi anak tergantung bagaimana peran yang dijalankan. Jika orangtua berperan penuh serta selalu memberi dukungan kepada si anak, maka kemampuan anak pun akan berkembang dengan baik. Namun keluarga sering kali menjadi penghambat bagi si anak setiap kali ingin mengembangkan ataupun mencari bakatnya sendiri.

Orang tua sering kali tidak memberikan dukungan terhadap pilihan si anak. Anak sering kali dituntut untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai keinginannya (menuntut anak menjadi seperti dirinya atau sesuai kehendaknya), padahal tidak semua anak menuruni bakat orangtuanya dan tidak semua anak memiliki minat yang sama dengan orang tuanya. Seperti halnya pemilihan jurusan kuliah, ada beberapa anak masuk jurusan yang bukan ia minati, melainkan terpaksa (pilihan, tuntutan orang tuanya), anak sangat jarang diberikan pilihan. Hal inilah yang mengakibatkan si anak menjadi kurang percaya diri, tertekan dan bimbang kedepannya.

Menurut perspektif psikologi perkembangan anak berdasarkan teori Erikson, anak harus diberikan kebebasan sebesar-besarnya untuk menjelajahi dunia mereka. Anak seharusnya diperbolehkan memilih apa yang ingin mereka lakukan, jika permintaan mereka sesuai norma dan masuk akal, maka permintaan mereka sebaiknya dihargai. Anak membutuhkan alat yang menarik untuk merangsang kemampuan mereka, pada saat ini anak belajar tidak hanya untuk sarana kognitif tetapi juga bagi perkembangan sosioemosional.

Kritik sebaiknya dikurangi sehingga anak tidak akan mengembangkan rasa bersalah. Anak jauh lebih membutuhkan contoh yang baik daripada kritik yang tajam. Namun bukan berarti anak tidak boleh dikritik atau dituntut, anak boleh dituntut apabila tuntutan tersebut didahului dengan kasih. Dengan begitu tuntutan tersebut akan memotivasi si anak, ia akan mendorongnya bekerja lebih keras dan ia akan melakukannya dengan tenang karena tahu bahwa ia dikasihi, tapi tidak dengan tuntutan yang tanpa landasan kasih. Tuntutan ini akan membuat si anak berfikir bahwa ia hanya akan dikasihi apabila ia berhasil memenuhi tuntutan tersebut.

Hal inilah yang membuat rata-rata anak memilih menjalankan tuntutan orang tuanya. Hal ini tentu saja dapat membuat proses belajar anaktidak akan berjalan optimal dan akan berpengaruh terhadap masa depannya. Maka bagi orang tua, ketahuilah, memaksakan kehendak pribadi pada anak bukan langkah yang bijak. Mungkin orang tua memang ingin melihat anaknya sukses sama seperti dirinya atau bahkan lebih.

Namun akan jauh lebih elegan apabila orang tua hanya memberi pandangan mengenai kelebihan dan kekurangan jurusan tersebut, lalu menyerahkan sepenuhnya pilihan kepada si anak. Jika pilihan itu sudah diambil tugas orang tua hanyalah memberi dorongan moral, restu, dan doa bagi si anak.

Penulis: Vira Afifah (Mahasiswi Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala)
Komentar

Tampilkan

Terkini