BANDA ACEH - Ketua Peusaba Mawardi Usman mengaku terkejut mendengar adanya berita tanah Wakaf Habib Bugak Al Asyi hendak dikelola oleh Jakarta. Peusaba mengingatkan bahwa tanah wakaf itu telah ada ratusan tahun di Mekkah dan dikelola dengan baik disana.
"Dana waqaf Habib Bugak malah dinikmati oleh Jamaah Haji sesuai aqad tanah wakaf Habib Bugak Al Asyi. Pemerintah Aceh diminta serius untuk menjaga aset Aceh di luar Aceh jangan hanya disibukkan dengan APBA dan Pergub saja," ungkap Mawardi Usman kepada LintasAtjeh.com, Sabtu (10/03/2018).
Pengelolaan oleh Jakarta, kata dia, menandakan munculnya ketidakpercayaan terhadap Aceh akibat konflik terbuka antar elit di Aceh. Janganlah pergub berhasil, namun tanah wakaf Habib Bugak untuk Rakyat Aceh malah hilang dinikmati pihak lain apa artinya.
"Makanya semua komponen Aceh wajib satu suara menjaga Tanah Waqaf Habib Bugak Al Asyi yang dulu diberikan untuk Jamaah Haji asal Aceh. Mari hargai perjuangan Indatu kita orang Aceh yang bersusah payah memakmurkan Aceh. Janganlah semua peninggalan mereka hilang di zaman kita," tegasnya.
"Kalau hilang semua di zaman kita, baik nisan, kitab, senjata malah terbaru Tanah Waqaf Habib Bugak jadilah kita generasi terburuk dalam sejarah Aceh," ungkap Mawardi tegas.[Red]