-->

Marak WNA China, Fungsi Pengawasan Imigrasi dan Dinas Terkait Dinilai Lemah 

01 Maret, 2018, 01.00 WIB Last Updated 2018-02-28T18:46:26Z
ACEH SELATAN - Ketua Bidang Pembinaan Anggota (PA) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tapaktuan Mulyadi, menilai pihak Imigrasi dan dinas terkait lamban serta lemah dalam mengawasi TKA asal China yang melakukan survei dan penelitian tambang, di Desa Pasie Rasian Lhoek Rebek, Kecamatan Pesie Raja, Rabu (28/02/2018).

Mulyadi mengatakan dengan semakin tingginya lalulintas keluar masuknya TKA asal China di Kabupaten Aceh Selatan untuk melakukan survei dan penelitian pertambangan. Ia mengharapkan kepada instansi terkait baik keimigrasian, ketenagakerjaan dan lingkungan hidup serta pihak keamanan agar dapat turun langsung ke lapangan untuk melaksanakan tugas pengawasan pada bidang masing-masing.

(Baca: Ini Identitas WNA Asal China di Lhok Reubek)

"Kami sebagai masyarakat telah mengetahui keberadaan WNA China yang tinggal di lokasi tertutup pengolahan limbah emas, sehingga mereka menuntut agar fungsi pengawasan dinas dan instansi terkait dapat dijalankan serta di tingkatkan," katanya.

Selain itu, perusahan yang mensponsori TKA dituntut untuk bisa memberikan manfaat yang positif serta mentaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"Kami meminta pihak perusahaan yang mensponsori TKA China agar mentaati peraturan perudang-undangan yang berlaku, karena sebanyak 9 orang WNA asal Republik China yang memiliki visa kunjungan atau wisata diduga melakukan aktifitas survei tambang emas di lokasi penyulingan atau pengolahan limbah emas seperti yang pernah diberitakan beberapa media online maupun cetak," pungkas Mulyadi.[FA]
Komentar

Tampilkan

Terkini