-->

Ketua DPRK Berkomitmen Mendukung Pendidikan Islam di Aceh Tamiang

05 Maret, 2018, 23.28 WIB Last Updated 2018-03-05T16:28:51Z
ACEH TAMIANG - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tamiang, Fadlon SH, berkomitmen untuk mendukung pendidikan Agama Islam di kabupaten bergelar Bumi Muda Sedia tersebut. Atas dasar itu, dirinya mendukung dan memfasilitasi pembangunan Sekolah Menengah Pertama Islam Misbahur Rasyad Al Azziyah yang dipadukan dengan konsep dayah.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua DPRK Aceh Tamiang, Fadlon SH, saat melakukan kunjungan sekaligus reses ke lokasi pembangunan sekolah yang terletak di Kampung Benua Raja, Kecamatan Rantau, Senin (05/03/2018).

Dalam kunjungannya itu, politisi Partai Aceh (PA) yang selalu murah senyum, Fadlon, bersilaturahmi dengan sejumlah pemangku kepentingan, yakni unsur kementerian agama, Perangkat Pemerintahan Kampung Benua Raja, pengurus yayasan serta dengan para santriwan dan santriwati­. 

Menurut penjelasan dari Fadlon, pada tahun anggaran 2018, telah dialokasikan anggaran untuk pembangunan ruang belajar, dengan harapan semoga dengan adanya SMP Islam yang dipadukan dengan model dayah akan mampu mencetak generasi muda Aceh Tamiang yang cerdas dan Islami.

Perwakilan Pengurus Yayasan SMP Islam Misbahur Rasyad Al Azziyah, Tgk. Nur Miswari, M.Ag, menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ketua DPRK Aceh Tamiang atas dukungan pembangunan ruang belajar, dan dirinya juga mengharapkan agar mendapat dukungan bagi kelanjutan pembangunan ruang belajar SMP/Dayah pada anggaran perubahan 2018, karena pada tahun ajaran baru 2018/2019 nanti, SMP Islam Misbahur Rasyad Al Azziyah akan melakukan penerimaan murid baru.

"Harapan yang disampaikan oleh perwakilan Pengurus Yayasan SMP Islam Misbahur Rasyad Al Azziyah akan kita memperjuangkannya lagi di dalam APBK-Perubahan 2018. Selaku Ketua DPRK Aceh Tamiang, saya berjanji akan memperjuangkan aspirasi dari pihak sekolah, apalagi konsep SMP Islam ini adalah perpaduan antara sekolah umum dan dayah," jelas Fadlon.

"Kurikulum yang akan diberlakukan adalah kukirulum pendidikan sekolah ditambah dengan kurikulum pelajaran pada dayah, plus keungulan lainnya, yakni bahasa Arab dan bahasa Inggris, serta materi mengenai kitab kuning. Jadi, sangatlah layak untuk memperjuangkan model pendidikan Islam seperti ini di Aceh Tamiang," pungkasnya.[ZF]
Komentar

Tampilkan

Terkini