PIDIE - Front Gerakan Marwah Atjeh (F-GMA) mengapresiasi keputusan Bupati Pidie Abusyik yang menolak namanya dicatut sebagai posisi Wakil Ketua Pengurus Dewan Pimpinan Partai Aceh (DPA PA) periode 2018-2023.
"Tentu keputusan Abusyik menolak menjadi salah satu pengurus Partai Aceh sangat bijaksana," kata Tgk. Sufaini Usman Syekhy, Presiden F-GMA kepada LintasAtjeh.com, Sabtu (10/03/2018).
Presiden F-GMA juga menyampaikan Abusyik mencalonkan sebagai Bupati Pidie pernah ditolak oleh Partai Aceh dan dirinya maju melalui jalur independen. Abusyik adalah satu-satunya Bupati Pidie yang terpilih dengan kekuatan rakyat tanpa diusung oleh partai politik.
"Artinya beliau telah melakukan perubahan sistem, namun tetap menjadi pilihan masyarakat walaupun bukan diusung oleh partai," tuturnya.
Menurut Syekhy, Partai Aceh semakin panik dalam menghadapi pemilihan legislatif (Pileg) 2019 kedepan. Karena banyak kader terbaik satu persatu keluar dan masyarakat sudah mulai meninggalkannya.
"Keluarnya kader-kader terbaik PA mulai dari Yahya Muaz, Zaini Abdullah, Zakaria Saman dan banyak deretan elit Partai Aceh lainnya. Kami melihat PA akan ditinggalkan oleh pemiliknya secara drastis," pungkas Syekhy.[Alex/FA]